Wisatawan mengunjungi salah satu obyek di Desa Batuan, Gianyar. (BP/kmb)

GIANYAR, BALIPOST.com – Keberadaan Desa Batuan, Sukawati, Gianyar tidak lepas dari prasasti Baturan. Bahkan isi Prasasti Baturan yang ditulis tahun 1.022 itu, diterjemahkan ke Bahasa Belanda oleh orang Belanda. Kini salinan Prasasti Baturan di Museum Bali.

Untuk selanjutnya oleh pihak Peneliti Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar akan dibuatkan blue print Desa Adat Batuan. Untuk mengenang dan lebih mempopulerkan Prasasti Baturan, acara peringatan pada 26 Desember 2022 tepatnya ditulis Prasasti Baturan 26 Desember 1022 lalu.

Bendesa Adat Desa Batuan, I Nyoman Megawan didampingi Pangliman I /Wakil Bendesa I Wayan Sudha menjelaskan keberadaan Desa Batuan tidak lepas dari Prasasti Baturan. Desa Batuan terkenal dengan seni dan budaya. Seni dan budaya Batuan sudah terkenal sejak dulu. Dengan adanya bangunan candi merupakan peninggalan purbakala. Selain itu ditemukan pahatan purbakala yang kini disimpan di Pura Puseh dan Pura Desa Batuan.

Baca juga:  Desa Munggu Dukung Kreativitas Sekaa Teruna

Di samping peninggalan purbakala, karya seni lukis gaya Batuan sudah terkenal sejak dulu. Desa Batuan bukan saja terkenal dengan seni lukis, namun juga terkenal karya topeng, tepal dan barong di Banjar Puaya.

Desa Batuan juga terkenal dengan seni tarinya. Untuk mengenang, melestarikan dan mengembangkan, Desa Adat Batuan membangun “Baturan Art Space” dengan mengambil tempat bangunan SDN 4 Batuan dengan tukar guling dengan tanah milik Desa Batuan. Kini bangunan eks SDN 4 yang ada sebelah Utara Pura Puseh/Pura Desa yang kerap dikunjungi wisatawan ini dijadikan tempat para seniman anak-anak, seniman muda untuk mengekpresikan karya Seni.

Baca juga:  Desa Adat Buruan Bangkitkan Kesenian Barong

Sejak dibuka mulai tahun 2021 lalu ditempat ini digelar pameran lukisan oleh para Komunitas dimotori Yayasan Batur Ulangun. Ditempat ini juga digelar seni kriya yakni seni pahat, seni ukir. Tak berselang lama kemudian sebuah Yayasan Virginia dari Amerika Serikat sebagai sponsor menggelar pameran lukisan hasil karya pelukis anak-anak Batuan, pelukis remaja. Pameran berlangsung dua minggu.

Kini “Baturan Art Space” terus berbenah dan akan ada rencana 12 are ini akan dibangun lebih permanen. Pihak Desa Adat Batuan mengundang para seniman, para pengusaha untuk mengatakan tempat ini untuk menggelar pameran karya seni masing-masing. “Kami mengundang para seniman, pengusaha untuk memamerkan hasil karya ditempat kami ‘Baturan Art Space’,” kata Bendesa Adat Batuan. Tempat ini sangat satregis karena menyatu dengan Pura Puseh dan Pura Desa yang sudah terkenal dan ramai dikunkingi wisatawan. (kmb/balipost)

Baca juga:  Desa Adat Tegalcangkring Kembangkan Pusat Ekonomi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *