Ilustrasi petani yang menanam cabai. (BP/dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan menyiapkan sejumlah langkah untuk mengendalikan laju inflasi yang meningkat tajam. Salah satu langkahnya dengan menggalakan menanam cabai di pekarangan rumah dan lahan yang kosong.

Ini dilakukan juga untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan apalagi cabai merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi. “Untuk Tabanan, kita telah mengantisipasi dengan menanam Cabai untuk memenuhi kebutuhan sampai akhir tahun dan diharapkan surplus. Serta, dalam penguatan ketahanan pangan masyarakat, melalui Perusda Dharma Santhika memberikan bantuan/stimulus bibit cabai kepada TP PKK Desa se-Kabupaten Tabanan,” tegas Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, Kamis (8/9).

Baca juga:  Canang Sari Picu Inflasi

Di hadapan para camat, Bupati Sanjaya juga menekankan agar seluruh jajaran merapatkan barisan dalam upaya menjaga stabilitas pangan. Mengingat perkembangan inflasi di Bali yang mencapai angka 6,39 persen di Agustus 2022 tentunya menjadi peringatan dini bagi seluruh kabupaten/kota, tidak terkecuali kabupaten Tabanan.

Selain itu, sesuai Rakornas Pengendalian Inflasi dengan Mendagri dan dengan Gubernur Bali, juga telah disepakati program-program untuk Kabupaten Tabanan. Seperti mengalokasikan 2 persen dana transfer umum sebesar Rp3,8 miliar pada pos belanja tidak terduga dengan pola pemberian bantuan sosial, pemberian BLT kepada 22.795 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), serta Pemberian Pemerintah berupa subsidi gaji/upah bagi pekerja/buruh.

Baca juga:  Spending Wisatawan Rusia Lebihi Eropa, Peningkatan Kunjungan ke Bali Terganjal Ini

Dalam rincian BLT BBM diungkapkan akan mendapat masing-masing Rp150 ribu per KPM selama dua kali pada bulan September dan akhir November. Untuk mempertahankan daya beli buruh melalui bantuan subsidi gaji/upah sejumalah Rp. 600 ribu yang akan dibayarkan sekaligus kepada 16.005 orang, sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Permen Naker RI No. 10 Tahun 2022 tanggal 5 September 2022.

Di samping itu, Sanjaya mengatakan, pemantauan harga terus dilakukan setiap hari melalui Disperindag di delapan pasar di Tabanan. Untuk menjaga ketersediaan komoditi pangan dan kestabilan harga. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Makin "Pedas," Harga Cabai di Pasar Badung Capai Rp 100 Ribu
BAGIKAN