Suasana di Perpustakaan Bangli. Koleksi buku di ruang perpustakaan daerah Bangli diikat dan dibungkus karung. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Perpustakaan Daerah Kabupaten Bangli tidak melayani pengunjung sejak beberapa bulan terakhir. Penyebabnya karena Pemkab Bangli masih melakukan proses rekonsiliasi aset pasca peleburan sejumlah OPD salah satunya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

Kabag Organisasi dan Tata Laksana Kabupaten Bangli Ida Bagus Widnyana dikonfirmasi Selasa (26/7) mengatakan proses rekon aset sudah dilakukan sejak beberapa bulan. Saat ini prosesnya sudah mau rampung.

Jelasnya, dalam rekonsiliasi aset itu dilakukan kegiatan pengecekan aset. Baik koleksi buku maupun barang lainnya yang ada di perpustakaan seperti rak, meja dan lain-lain. Rekonsiliasi aset perlu dilakukan sebelum aset diserahkan ke OPD yang akan mengelola sekarang. Sebelumnya perpustakaan dikelola Dinas Perpustakaan dan Arsip. Pasca OPD itu dilebur, perpustakaan kini ada dibawah bagian Ortal. “Jadi dicek dulu. Benar tidak asetnya ada sesuai catatan. Berapa yang rusak. Karena pengecekannya masih berlangsung untuk sementara belum bisa terima kunjungan,” jelasnya.

Baca juga:  Penertiban Prokes, Sat Pol PP Sasar Pasar Galiran

Sementara itu disinggung kemana nantinya perpustakaan akan pindah karena ada rencana Pemkab yang akan merehab gedung perpustakaan menjadi kantor salah satu OPD, Widnyana mengaku belum tahu soal itu. Dikatakan kemungkinan dalam waktu dekat akan diadakan rapat mengenai hal itu. Pihaknya meyakini perpustakaan akan dicarikan tempat baru yang strategis dan mudah dijangkau masyarakat. “Tentu nanti pimpinan punya kebijakan. Target kami sekarang rekon aset selesai dulu,” pungkasnya.

Baca juga:  BRI Targetkan 100.000 Transaksi Nontunai di SVF 2017

Sementara itu berdasarkan pantauan Bali Post, ruang perpustakaan yang ada di lingkungan Kubu tetap buka dan dijaga beberapa pegawai. Meski buka, perpustakaan tidak melayani pengunjung.

Koleksi buku yang ada di lemari tampak diikat tali. Terlihat juga buku-buku yang dibungkus sejumlah karung.

Salah seorang pegawai yang ditemui di sana mengatakan koleksi buku dikat untuk memudahkan proses pengecekan. Sementara buku-buku yang dibungkus karung kondisinya rusak dan sudah melalui proses pengecekan. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Bupati Mas Sumatri Ingin Bangun Perpustakaan di Seluruh Kecamatan 
BAGIKAN