Tangkapan layar Mendes PDTT dalam sambutan "Launching & Technical Meeting Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara 2022" di Jakarta, Senin (18/7/2022). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Desa Wisata merupakan ikon pemulihan ekonomi nasional di level desa. Hal itu dikatakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.

“Desa wisata menjadi salah satu ikon penting di dalam upaya proses pemulihan ekonomi nasional di level desa,” ujar Mendes PDTT dalam sambutan “Launching & Technical Meeting Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara 2022” yang diikuti secara daring di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Senin (18/7).

BUMDes dan desa wisata, lanjut dia, juga memiliki peran strategis untuk ketahanan ekonomi dan pemulihan ekonomi setelah mengalami keterpurukan akibat pandemi COVID-19.

Baca juga:  Desa Wisata Bahari Kalibukbuk Terima Bantuan Konservasi Terumbu Karang

Dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional, ia mengatakan Kemendes PDTT menggelar kegiatan Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara 2022.

Ia menambahkan, lomba promosi desa wisata ini menjadi salah satu cara untuk memulihkan perekonomian desa-desa di Indonesia, khususnya di sektor industri pariwisata. Dengan demikian, potensi wisata di desa akan lebih dikenal dan menjadi objek wisata lokal maupun mancanegara.

Oleh karena itu, lanjut dia, pengelola desa wisata harus memanfaatkan semaksimal mungkin kegiatan yang diselenggarakan Kemendes PDTT ini. “Ini hanya untuk desa wisata yang dikelola BUMDes atau BUMDes Bersama,” ucapnya.

Baca juga:  75.000 Satpol PP Berpeluang Jadi ASN dan PPPK

Ia mengharapkan jumlah peserta lomba pada fase kedua ini dapat meningkat dibandingkan fase pertama yang telah dilaksanakan pada periode Januari-Juni 2022, yang hanya diikuti 1.407 desa wisata yang dikelola BUMDes dan BUMDesma. “Sekitar 5.000-an desa wisata ada di Indonesia dikelola oleh Bumdes dan BUMDesma. Nah periode kedua ini harus semakin diperbanyak jumlah pesertanya,” kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa.

Oleh karena itu, ia menginstruksikan kepada pendamping desa untuk mengonsolidasikan desa-desa wisata di wilayahnya untuk segera masuk aplikasi desa wisata Nusantara dan mengikuti lomba. “Ini catatan penting bagi para tenaga pendamping profesional, ini akan menjadi salah satu ukuran kinerja,” ucapnya.

Baca juga:  Gudang Atlet Berprestasi, SMAN 1 Kintamani Kini Kejar Prestasi Akademis

Dalam kesempatan itu, Mendes PDTT juga mengimbau kepada bupati dan wali kota untuk memberikan dukungan kepada desa-desa yang mengelola desa wisata sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional di level desa.

“Kalau desa-desa di wilayah bapak/ibu bupati dan wali kota ekonominya solid, itu berarti tingkat pemulihan ekonomi di level kabupaten juga pasti akan mengalami peningkatan yang cukup tinggi,” kata Mendes PDTT. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *