Pengunjung melihat-lihat produk kendaraan roda empat yang dipamerkan pada Jumat (15/7). (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Permintaan mobil sejak awal 2022 mengalami peningkatan seiring pulihnya pariwisata Bali. Kondisi ini, diyakini pelaku otomotif akan terus membaik hingga akhir tahun.

Dari data yang dihimpun, pada Januari hingga Mei 2022, penjualan kendaraan roda empat di Bali mencapai 4.816 unit. Bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, jumlah ini meningkat karena penjualan saat itu mencapai 3.354 unit.

Untuk 5 besar merek mobil yang terjual di periode Januari-Mei 2022 adalah Toyota sebanyak 1.547 unit, Daihatsu 805 unit, Mitsubishi 734 unit, Suzuki 634 unit, dan Honda 518 unit. Selain itu, Wuling terjual 197 unit, Isuzu 166 unit, Nissan 32 unit, KIA 24 unit, dan Mazda 12 unit. Terdapat juga sebanyak 146 unit dari beragam merek yang terjual di periode sama.

Menurut pelaku bisnis otomotif, Supra Yogi sejak awal 2022, terjadi kenaikan permintaan kendaraan roda empat di Bali. Pria yang akrab disapa Yogi ini memaparkan Bali saat pandemi COVID-19, mengalami penurunan drastis permintaan kendaraan roda empat. Dari penjualan mencapai 2.600 unit per bulan sebelum pandemi untuk semua segmen dan merk menjadi 400-500 unit per bulan.

Baca juga:  Hingga Februari 2024, Realisasi Belanja APBN di Bali Rp1,35 T

Di 2021 kondisi mulai membaik denngan penjualan hingga 700 unit per bulan.  Pada 2022 naik ke 900-1.000 unit. “Dari Januari sampe Juni ada kenaikan trafik penjualan. April sampai Juni sudah naik sampai 1.000 unit per bulan. Prediksi kami rata-rata penjualan bisa mencapai 1.400 per bulan hingga akhir tahun,” ujar Kepala Cabang Auto2000 Denpasar ini optimis diamini Kepala Cabang Auto2000 Gianyar dan Singaraja, Triyana Anom, Kepala Cabang Auto2000 Sanur, Wahyu Adhie Darmawan, dan Kepala Cabang Auto2000 Tabanan, Ricky.

Ia mengatakan dari meningkatnya permintaan ini, segmen Entry MPV berkontribusi 6-8 persen. Rata-rata penjualan di segmen ini mencapai 80 unit untuk 2022. “Untuk Calya, market share-nya mencapai 60 persen. Jadi targetnya 55 unit per bulan,” sebutnya ditemui di sela-sela pameran New Calya yang mengalami facelift di awal Juli 2022 ini.

Baca juga:  Gara-gara Ini, Toyota Tarik Sejumlah Model

Ia mengaku optimis target itu bisa dicapai sebab permintaan dari segmen yang disasar, yakni keluarga muda, mengalami peningkatan. Permintaan dari pebisnis yang menekuni transportasi online juga cukup tinggi.

Pihaknya pun, dikatakan Yogi, bekerja sama dengan Gojek untuk menyediakan produk dan service bagi mitra driver GoCar sejak 2020. Ia mengutarakan mitra driver yang membeli Calya cukup banyak.

Komposisinya, sekitar 25 persen dari komunitas driver online memilih Calya sebagai kendaraan untuk mencari nafkah. “Dari awal tahun ini, permintaan kendaraan bagi mitra driver cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Ada kenaikan sekitar 15 persen,” ungkapnya.

Kendaraan dengan tujuh tempat duduk (7-seaters) ini dihadirkan dengan 7 warna. Terdapat dua warna baru seiring adanya sejumlah minor change yang dihadirkan.

Baca juga:  Diduga Pengemudi Mabuk, Mobil Tabrak Jembatan

Untuk Bali, harga on the road berkisar antara Rp159 hingga Rp184 jutaan. “Ada kenaikan sekitar Rp5-6 jutaan dibandingkan keluaran sebelumnya,” tutupnya.

Soal membaiknya permintaan juga diakui GM Sales Sejahtera Indobali Trada, Hadis Furqon, belum lama ini. Ia mengungkapkan persentase kenaikan penjualan mencapai 43,6 persen pada Januari-Mei 2022 dibandingkan Januari-Mei 2021. “Yang naik itu, tipe MPV medium dan Low MPV. Artinya, di kelas LMPV ini ada potensi pasar,” ujarnya di sela-sela peluncuran All New Ertiga (ANE) Hybrid yang merupakan LMPV pertama dengan sistem hybrid.

Ia mengaku optimis sektor otomotif di Bali akan bangkit seiring mulai pulihnya pariwisata. Bahkan, untuk ANE Hybrid yang dibanderol Rp269 hingga Rp 290 juta di Bali itu, pihaknya mematok bisa terjual 50 unit sebulan. “Ini merupakan LMVP yang pertama dan diharapkan paling murah. Sebab, harga MPV hybrid umumnya dipatok hingga Rp700 juta,” bebernya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN