Bendesa Madya MDA Klungkung saat mengisi kegiatan pasraman di Desa Adat Kusamba. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Kusamba Kecamatan Dawan, Klungkung memaksimalkan kegiatan pasraman desa adat tahun ini. Bahkan, kegiatan tahunan ini pada Minggu (26/6), tidak hanya melibatkan para yowana, tetapi juga pemangku, serati, pecalang dan prajuru Desa Adat Kusamba. Melalui kegiatan pasraman, diharapkan seluruh pihak semakin siap dalam menyongsong Upacara Pitra Yadnya Kinembulan, Ngeroras, lan Nuntun pada Agustus 2022 nanti.

Desa Adat Kusamba Kecamatan Dawan, Klungkung memaksimalkan kegiatan pasraman desa adat tahun ini. Bahkan, kegiatan tahunan ini pada Minggu (26/6), tidak hanya melibatkan para yowana, tetapi juga pemangku, serati, pecalang dan prajuru Desa Adat Kusamba. Melalui kegiatan pasraman, diharapkan seluruh pihak semakin siap dalam menyongsong Upacara Pitra Yadnya Kinembulan, Ngeroras, lan Nuntun pada Agustus 2022 nanti.

Bendesa Adat Kusamba A.A Gede Raka Swastika, Rabu (29/6) kegiatan pasraman ini sebagaimana yang diamanatkan dalam Perda Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali. Kegiatan pasraman harus direalisasikan dengan baik dan berdampak bagi krama Desa Adat Kusamba. Anggaran sepenuhnya juga didukung dari BKK Provinsi Bali. Dalam kegiatan pasraman tahun ini, menyasar para Yowana Desa Adat Kusamba sebagai tulang punggung desa adat.

Baca juga:  Desa Adat Gegelang Perketat Prokes Covid-19

Para Yowana disiapkan dan dibina dengan baik, dalam rangka turut serta nyangra Upacara Pitra Yadnya Kinembulan, Ngeroras, lan Nuntun pada Agustus 2022 nanti. Sedangkan kegiatan pasraman untuk pemangku, serati, pecalang dan prajuru Desa Adat Kusamba dipusatkan di Banjar Tengah. Kegiatan diisi dengan peningkatan kapasitas, sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Agar keterampilan dan pengetahuannya semakin meningkat.

“Kegiatan pasraman setiap tahunnya selalu kami maksimalkan. Seperti tahun ini, diisi dengan kegiatan peningkatan kapasitas dan memberdayakan Yowana Desa Adat sebagai tulang punggung Desa Adat,” katanya.

Baca juga:  Memanfaatkan Teba Mengasah Talenta di Masa Pandemi

Peningkatan kapasitas mengundang narasumber Bendesa Madya MDA (Majelis Desa Adat) Kabupaten Klungkung I Dewa Made Tirta. Pada kesempatan itu, ditegaskan kembali agar setiap unsur penting dalam desa adat, selalu berupaya meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya, guna menjaga eksistensi desa adat. Terlebih, akan menyambut Upacara Pitra Yadnya Kinembulan, Ngeroras, lan Nuntun pada Agustus 2022 nanti, seluruh krama desa adat bekerja sama dengan baik, agar seluruh tahapan berjalan lancar.

Raka Swastika, menjelaskan upacara pitra yadnya ini merupakan program Desa Adat Kusamba tiap lima tahun yang telah diputuskan dalam paruman agung. Pertama kali program ini telah sukses dilaksanakan tahun 2015.

Baca juga:  Desa Adat Guwang Kini Miliki Sejumlah BUPDA

Seyogyanya, pada tahun 2020, program ini digelar untuk kedua kali. Namun, karena pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas masyarakat, program ini terpaksa ditunda. “Melihat perkembangan situasi terkini, maka sesuai hasil rapat prajuru Desa Adat Kusamba pada 17 Januari 2022 di Balai Banjar Tengah diputuskan untuk menggelar upacara pitra yadnya kinembulan, ngeroras, lan nuntun pada Agustus 2022 ini,” beber Raka Swastika.

Puncak upacara ngaben direncanakan pada 19 Agustus 2022, upacara ngeroras pada 31 Agustus 2022, sedangkan upacara nyegara gunung lan nuntun pada 3 September 2022. Namun, rangkaian upacara sudah dimulai pada 15 Juli 2022 yang ditandai dengan nyukat genah piyadnyan di pesisir Pantai Kusamba serta diakhiri pada 8 September 2022 dengan kegiatan ngelugar wewangunan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN