Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi membuka Pelayanan Kanker Terpadu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara, Selasa (31/5). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST. com – Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi membuka Pelayanan Kanker Terpadu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara, Selasa (31/5). Dalam acara peresmian tersebut, turut juga dihadiri oleh Kepala Inspektorat Provinsi Bali, Wayan Sugiada, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. I Nyoman Gede Anom, Plt. Dirut RSBM, dr. Ketut Suarjaya, Kepala RS Mata, Kepala Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali, hingga Kementerian Kesehatan RI.

Gedung Layanan Kanker Terpadu merupakan salah satu program prioritas di bidang kesehatan Gubernur Koster sebagai pelaksanaan visi pembangunan Bali, yakni “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Bahkan, Pelayanan Kanker Terpadu ini dengan memiliki layanan kedokteran nuklir satu-satunya di Bali dan di Indonesia Timur.

“Kita harus memiliki layanan kesehatan yang baik untuk masyarakat Bali dan saya akan terus mendorong peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit, mulai dari rumah sakit milik pemerintah pusat, milik pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dengan memiliki target terakreditasi minimun B. Kalau bisa semuanya A,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Ia mencatat untuk RSUD Bali Mandara, Rumah Sakit Mata, dan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sudah terakreditasi A. Gubernur Koster, mengatakan Bali harus menjadi daerah yang memiliki standar kesehatan yang bagus dan juga dilengkapi dengan sarana serta prasarana yang berkualitas lengkap berupa tenaga medis dan non medisnya. “Sudah dirancang sistem aplikasi integrasi seluruh layanan fasilitas kesehatan di rumah sakit pemerintah daerah, maupun rumah sakit swasta. Jangan sendiri-sendiri, Bali ini wilayahnya kecil cuma 9 kabupaten/kota. Jadi harus diintegrasikan seluruhnya dengan sistem aplikasi, sehingga orang akan mudah mengaksesnya dari manapun dan kapanpun, sehingga dengan adanya aplikasi tersebut kita mengetahui berapa jumlah Dokter Spesialis, Dokter Umum, kemudian layanannya apa saja yang ada, hingga jam buka praktek di seluruh rumah sakit di Pulau Bali juga bisa diketahui oleh masyarakat, sehingga tidak perlu lagi ngantre lama-lama di rumah sakit,” tandas mantan anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Baca juga:  BPBD Rencana Kumpulkan Warga Korban Banjir Bandang

Gubernur Koster, menegadkan bahwa sistem aplikasi tersebut dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Kesehatan Krama Bali Sejahtera (SIK-KBS) yang terintegrasi dengan Sistem Antrean dan Riwayat Kesehatan Individu. “Untuk itu saya harapkan betul – betul dipastikan berjalan dengan baik secara integrasi. Selain Krama Bali, wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik juga bisa memanfaatkan pelayanan kesehatan ini,” ujarnya.

Oleh karena itu, Gubernur Koster meminta standar pelayanan kesehatan di rumah sakit harus terus dinaikkan, supaya menjadi rumah sakit berkelas. “PR untuk Bapak Kadiskes Bali agar RSUD Bali Mandara dan RS Mata harus menjadi rumah sakit berkelas dunia bersinergi dengan ahli-ahli dari Bali, dan untuk alat lesehatannya sudah saya minta Bapak Menteri Kesehatan RI untuk membantunya. Saya sudah telepon Bapak Menkes RI dan beliau oke, cuma sedang dipertimbangkan apakah satu kali langsung atau bertahap diberikan bantuannya,” kata Gubernur jebolan ITB ini.

Baca juga:  Antusias dan Deg-degan Disuntik Vaksin COVID-19

Selain itu, Gubernur Koster berharap rumah sakit ini terus ditingkatkan pelayanannya dalam rangka mendukung kepariwisataan di Bali, yaitu pariwisata yang berbasis pada layanan kesehatan. “Kalau rumah sakit ini sudah world class, maka akan mengurangi orang yang berobat ke luar negeri. Jadi kita sangat menginginkan Bali memiliki layanan kesehatan yang bisa memenuhi standar layanan kesehatan para Wisman,” tegasnya.

Dikatakan, bahwa RSUD Bali Mandara adalah salah satu fasilitas yang dibangun oleh Gubernur Bali terdahulu, Made Mangku Pastika, dinilai program yang bagus. “Karena bagus, saya evaluasi untuk ditingkatkan dan dibenahi agar semakin berkualitas, itulah sebabnya saya semangat melengkapi RSUD Bali Mandara ini dengan Layanan Kanker Terpadu,” pungkas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.

Baca juga:  "Pujawali" di Pura Penataran Ped

Plt. Dirut RSUD Bali Mandara, dr. Ketut Suarjaya melaporkan Gedung Layanan Kanker Terpadu telah dibangun sejak tahun 2018-2019 dengan dana sepenuhnya berasal dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali. Gedung Layanan Kanker Terpadu ini mencakup diagnosis, kemoterapi dan layanan kedokteran nuklir. Layanan ini merupakan satu-satunya di Bali dan di Indonesia Timur.

Untuk pembangunan Gedung Layanan Kanker Terpadu, kata dr. Ketut Suarjaya terdiri dari dua tahap. Tahap pertama di Tahun 2019 sudah selesai, dan di Tahun 2020 tahap kedua akan dilanjutkan. Namun karena pandemi tahap kedua ditunda pembangunannya.

Sehingga nanti dengan memanfaatkan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pembangunan ini akan dilanjutkan mulai di anggaran perubahan Tahun 2022 dengan total investasi untuk bangunan Rp 81,2 miliar. Sedangkan alat kesehatannya yang telah terseting saat ini berupa Magnetic Resonance Imaging (MRI), alat Radioterapi Linac, City simulator dan alat medis lainnya sejumlah Rp 56,3 miliar. “Saat ini RSUD Bali Mandara tengah menyiapkan penambahan ruangan khusus radioterapi dan kedokteran nuklir dan sedang diusulkan ke Kementerian Kesehatan melalui dana PEN,” ungkap dr. Suarjaya. (kmb/balipost)

BAGIKAN