AKSARA BALI - Ratusan siswa SD di Kota Denpasar menulis aksara Bali di Gedung Darmanegara Alaya, Rabu (11/5). Festival ini digelar sebagai upaya dalam melestarikan budaya Bali, khususnya aksara Bali dikalangan generasi muda. (BP/eka adhiyasa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hajatan internasional akan segera digelar di Bali, yakni KTT G20. Kegiatan ini pun menjadi harapan untuk pemulihan sektor pariwisata Bali.

Mengingat, selama dua tahun ini, kondisi pariwisata cukup terpuruk akibat pandemi Covid-19. Rencana kegiatan ini pun menjadi harapan bagi pengelola konservasi Penyu di Pantai Sindu, Sanur. Mereka berharap pada rangkaian kegiatan G20 mendatang, Presiden RI bersama beberapa delegasi melakukan kegiatan pelepasan Penyu.

Hadapan ini disampaikan pengelola konservasi penyu Dwarawati Sindhu di Pantai Sindhu, I Made Wirnata, Rabu (11/5). Bahkan, pihaknya sudah menyiapkan Penyu untuk dilepas pada kegiatan dimaksud. Sedikitnya sudah ada 70 ekor Penyu yang bisa dilepas.

Baca juga:  Rakor Persiapan KTT G20, Pangdam Ingatkan Dukungan Logistik dan Jalur Tikus

Menurut Wirnata, Penyu yang disiapkan tersebut berukuran sedang. Ini dimaksudkan agar saat dilepas memiliki harapan hidup yang lebih besar. Dimana usia dari penyu yang disiapkan ini rata-rata 1,5 tahun dengan jenis Penyu Lekang.

Dikatakan, pelepasan Penyu ini dimaksudkan sebagai wujud kepedulian lingkungan yang selalu digemakan oleh para pemimpin dunia. Selain itu, Penyu ini juga merupakan hewan yang dilindungi.

Sampai saat ini, sudah ada ratusan ekor penyu yang dikonservasi di tempat ini. Selain ukuran sedang, juga ada penyu ukuran besar sebanyak 12 ekor. “Tukik juga ada banyak, dan beberapa telor penyu juga sedang proses penetasan, dan beberapa hari lagi segera menetas. Sehingga di sini ada ratusan ekor penyu,” katanya.

Baca juga:  Amankan KTT G20, Sejumlah Polda Bantu Pengamanan

Tempat konservasi ini sudah berdiri sejak 11 tahun lalu dan didukung oleh Banjar Sindhu Sanur. Kini bangunannya pun sudah ditata menjadi lebih baik sejak akhir tahun 2021 lalu. Yang awalnya hanya dipagari dengan besi, kini sudah ditembok dengan tampilan menarik dilengkapi dengan patung penyu di depannya.

Awal berdirinya konservasi ini adalah untuk menyelamatkan telur penyu yang tersebar di kawasan pantai Sanur. Kawasan pantai Sanur ini memang tempat habitat penyu bertelur. Ia menambahkan, penyu akan bertelur malam hari di sepanjang pantai pada bulan April hingga Agustus. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Penangkaran Curik Bali Lebih Banyak di Pulau Jawa
BAGIKAN