Hendra Wahyudi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Perjuangan Gubernur Bali, Wayan Koster, memperjuangkan nasib ekonomi Bali membuahkan hasil. Setelah merumuskan kondisi dan permasalahan ekonomi Bali, akhirnya direspons Kementerian Keuangan dengan mengeluarkan PMK 27/2022 yang merupakan perubahan dari PMK 32/2021.

PMK terbaru ini berlaku hingga akhir tahun 2022 dan dinilai mampu memberi angin segar bagi pengusaha yang belum terfasilitasi dengan PMK 32/2021.

Regional CEO Bank Mandiri Region XI Bali dan Nusa Tenggara, Hendra Wahyudi, mengapresiasi upaya yang dilakukan Gubernur Bali dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Ia pun mendukung kebijakan PMK
27/2022 tidak hanya sebagai tindak lanjut dari kebijakan pemerintah tapi juga upaya Bank Mandiri mendorong perekonomian Bali agar cepat pulih.

Baca juga:  Survei Bisnis UMKM BRI: 2024 Prospek Masih Bagus, UMKM Tetap Ekspansif

Bank Mandiri senantiasa bersikap terhadap segala kebijakan yang dikeluarkan pemerintah asal sesuai dengan aturan. Hendra juga menyebut selama ini perbankan terkendala kebijakan dalam hal membantu pengusaha, khususnya di Bali.

Namun dengan adanya PMK 27/2022, perbankan memiliki payung hukum dengan bekerjasama dengan lembaga penjaminan kredit (LPEI) untuk membantu
pengusaha di Bali. Dengan persyaratan memiliki aset minimal Rp10 miliar atau pendapatan di atas Rp50 miliar dinilai akan sangat membantu pengusaha
di Bali.

Baca juga:  Bali Jangan Lupakan Sektor Pertanian

Sebelumnya, pada saat implementasi PMK 32/2021, telah ada lima nasabah di Bali yang terfasilitasi. Dengan PMK yang baru, ia berharap dapat membantu pengusaha di Bali semakin banyak, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Ia meyakini pertumbuhan kredit akan semakin kuat dengan terfasilitasinya para pelaku usaha menengah ini di Bali. Terlepas dari PMK tersebut, diakui kredit Bank Mandiri telah tumbuh sejak Desember 20221
hingga Maret 2022. Sebagai bank wholesale, pertumbuhan kredit pun didominasi oleh sektor yang bergerak dalam skala wholesale.

Baca juga:  Pertumbuhan Uang Beredar Dipengaruhi Perkembangan Penyaluran Kredit

“Kreditnya pun wholesale, contohnya kami punya nasabah yang terkait dengan peternakan skala wholesale, perusahaan wholesale ini memiliki mitra-mitra yaitu peternak ayam mandiri. Fasilitas kami yang berbeda dengan di tempat lain yaitu KURnya Mandiri, kami salurkan ke peternak ayam yang ada di Bali, yang merupakan mitra dari perusahaan wholesale ini. Jadi penyaluran KUR basisnya wholesale tapi yang ritel juga ada,” ujarnya.(kmb/balipost)

BAGIKAN