Masyarakat sedang menukarkan uang baru melalui kas keliling milik Bank Indonesia di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (28/4/2022). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Realisasi penukaran uang pecahan baru telah mencapai Rp172 triliun atau 98 persen dari anggaran yang disediakan sebanyak Rp175,25 triliun. “Iya dianggarkan Rp175,25 triliun dan sekarang sudah Rp172 triliun yang ditarik untuk masyarakat,” kata Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Eva Aderia saat meninjau penukaran uang baru di Pasar Pramuka, Jakarta, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis (28/4).

Untuk menjangkau masyarakat, Bank Indonesia telah menyiapkan kas keliling yang melayani penukaran uang baru dan tersebar di 445 titik di seluruh Indonesia. Khusus untuk Jabodebek terdapat 47 lokasi kas keliling yang tersebar di terminal, stasiun dan pasar, seperti Terminal Pulogebang, Terminal Kalideres dan Terminal Kampung Rambutan.

Baca juga:  Rumah Dibobol Maling, Uang Jutaan Rupiah Digondol

Kemudian ada di Pasar Koja, Pasar Kopro, Pasar Rawa Bening, Pasar Pramuka Pasar Minggu dan Pasar Bendungan Hilir. serta Stasiun Senen dan Gambir. “Nah itu dari tanggal 4 April sampai tanggal 28 April dan pada tanggal 18-28 April, kami bekerja sama dengan perbankan yang memberikan pelayanan di beberapa titik,” ujar Eva.

Lebih lanjut Eva menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya pada momentum Lebaran 2022, Bank Indonesia membuat terobosan baru dengan memanfaatkan platform digital bernama “pintar” untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat dalam menukarkan uang baru secara lebih aman dan nyaman.

Baca juga:  Menparekraf Targetkan Nilai Investasi Mencapai 8 Miliar Dolar AS

Melalui website pintar.bi.go.id tersebut, masyarakat bisa memilih lokasi penukaran uang sesuai dengan tanggal dan waktu yang tersedia. Jika telah memperoleh bukti pemesanan penukaran, masyarakat bisa datang langsung ke lokasi tanpa perlu mengantre panjang. “Jumlah penukaran melalui ‘pintar’ sudah 47.049 pemesanan dengan kuota masing-masing Rp3,8 juta,” ucapnya.

Kendati demikian, lanjut Eva, kas keliling tetap melayani masyarakat yang datang secara langsung namun masyarakat yang telah mendaftar secara online akan diprioritaskan. Adapun satu mobil kas keliling membawa uang modal sebanyak Rp900 juta hingga Rp1,1 miliar dengan jam operasional pukul 10.00-14.00 WIB. (kmb/balipost)

Baca juga:  Revolusi Industri 4.0, ASN Harus Lincah hingga Inovatif
BAGIKAN