Krama Desa Adat Bugbug, Karangasem berkumpul di Pura Bale Agung melaksanakan Aci Tatebahan, pada Jumat (15/4). (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Krama Desa Adat Bugbug, Karangasem berkumpul di Pura Bale Agung melaksanakan Aci Tatebahan, pada Jumat (15/4). Upacara ini digelar sebagai wujud syukur telah diberikan hasil pertanian yang melimpah.

Ketua Baga Parhyangan Desa Adat Bugbug, Jero Wayan Artana menjelaskan, tradisi ini merupakan warisan turun temurun yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Aci Tatebahan ini disebut sebagai wujud syukur masyarakat setempat karena telah diberikan hasil pertanian yang melimpah. “Upacara ini dilaksanakan setiap wewaran beteng menjelang rahina purnama sasih Jyestha,” ucapnya.

Baca juga:  Ini Jumlah Bencana di Karangasem Selama Musim Hujan

Artana, menambahkan, masyarakat setempat akan melakukan aksi saling pukul dengan menggunakan pelepah pisang. Krama Desa Adat Bugbug, Karangasem berkumpul di Pura Bale Agung desa setempat. “Untuk sesajen yang dihaturkan pun tidak menggunakan daging, melainkan berasal dari hasil bumi yang diperoleh masyarakat setempat. Seperti ubi, kacang, kelapa yang diparut menjadi telengis,” katanya.

Dia menjelaskan, aci tatebahan ini adalah milik Ida Bhatara Gde Praja Petak, atau yang lebih terkenal dengan nama Ida Bhatara Gde Bandem. Ia adalah putra dari Ida Bhatara Gde Gumang yang beristana di Pura Kahuripan Toh Jagat yang terletak di Dusun Ulunpadang. “Dalam stradisi ini, krama lanang (laki-laki) akan melakukan aksi saling pukul menggunakan pelepah pisang. Aksi tersebut dipercaya sebagai bentuk menghilangkan penyakit yang tumbuh di dalam diri masing-masing. Beliau juga memberikan restu kesehatan,” tandasnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Kasus Pembakaran Bangunan Resort di Bugbug, Belasan Warga Kembali Diperiksa
BAGIKAN