Warga sedang menaiki scooter listrik di jalan raya di Nice, Prancis pada Sabtu (18/4/2020) di tengah pandemi COVID-19. (BP/Dokumen)

JAKARTA, BALIPOST.com – Banyak negara di dunia ang saat ini sudah bertransisi dari masa pandemi kepada endemi COVID-19. Hal ini dikatakan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, Senin (4/4), dalam Indonesia Macroeconomic Updates 2022 di Jakarta.

Ia mengutarakan sudah ada tanda-tanda dan keyakinan banyak negara untuk masuk ke dalam kebiasaan hidup endemi. Sebagai contoh, negara-negara di Eropa saat ini banyak yang tidak wajib menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, bahkan juga berlaku di Singapura.

Baca juga:  Luka Ekonomi Pandemi Covid-19

Febrio menyebutkan sejauh ini kasus COVID-19 di Eropa sangat tinggi dengan rata-rata 30 persen dari penduduknya sudah terkena COVID-19, namun untuk kasus Omicron lebih terkendali dibanding varian lain.

Secara total, kasus COVID-19 global telah mencapai 488,22 juta sedangkan total kematian sebanyak 6,17 juta jiwa dengan tingkat kematian harian terus menurun dan berada di titik terendah pada Maret 2022.

“Kita melihat bagaimana beberapa waktu terakhir ini sangat baik perkembangannya dan perbandingannya antara Delta dan Omicron. Tingkat kematiannya juga berbeda jauh,” jelas Febrio, dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Desa Adat Gumung Perketat Prokes Upacara Agama

Untuk Indonesia, menurut Febrio, penanganannya relatif baik dengan jumlah kasus COVID-19 saat ini sangat terkelola dan terkendali sehingga pemerintah mencoba memulai masa transisi dari pandemi ke endemi.

Tak hanya bertransisi ke masa endemi, pemerintah Indonesia juga akan terus memastikan akselerasi vaksinasi baik untuk dosis pertama, kedua, maupun booster.

Untuk vaksinasi pertama saat ini sudah mencapai 70 persen, untuk dua vaksinasi sudah hampir 60 persen, sedangkan booster telah diberikan kepada 23 juta orang atau 8,5 persen dari populasi.

Baca juga:  Pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk Diperketat

“Vaksinasi ini menjadi salah satu benteng yang kuat juga bagi kita ketika kita siap-siap masuk ke endemi,” tegas Febrio. (kmb/balipost)

BAGIKAN