Suasana di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Ngurah Rai. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pembukaan Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman) masih belum menunjukkan capaian signifikan. Salah satu kendala adalah pemberlakuan visa bagi wisman yang akan berkunjung.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Kamis (24/2), dikutip dari Kantor Berita Antara, mengatakan akan menindaklanjuti penerapan dan pemberlakuan Visa On Arrival (VoA) setelah Bali kembali dibuka untuk wisman dan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Sandiaga mengatakan sudah bertemu dengan Gubernur Bali Wayan Koster di Denpasar, Bali, Rabu (23/2) malam terkait hal ini.

“Ada beberapa masukan yang nanti bisa ditindaklanjuti termasuk mendorong penerapan VoA kembali,” jelasnya.

Baca juga:  Tepis Kekhawatiran Wisman ke Bali, Kampanye "Bali Aman" Gencar Dilakukan

Hal itu dilakukan sebagai salah upaya untuk mempercepat kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja yang lebih luas di Bali. Selain itu, Menparekraf Sandiaga mengungkapkan, pihaknya juga sudah menindaklanjuti beberapa temuan terkait oknum-oknum yang mengambil kesempatan terkait kasus mafia visa.

Kemenparekraf juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak yang berwajib untuk membina dan memberikan teguran kepada oknum-oknum tersebut. “Tapi seandainya berlanjut kita tidak akan mentoleransi karena ini mencoreng citra pariwisata kita yang sedang bangkit. Kita harapkan semua pelaku industri pariwisata mematuhi peraturan dalam rangka pembukaan kembali Bali ini dan mengedepankan keramahtamahan kita,” katanya.

Baca juga:  PHDI Bangli Lantik Pengurus Harian Tingkat Kecamatan

Ia mengatakan sejalan dengan itu, pihaknya juga memperbaiki regulasinya karena yang menjadi bottle neck atau penghambat itu adalah regulasi, biaya, dan durasi waktu yang harus dilalui untuk mendapat eVisa.

Selain itu, untuk kembali menggairahkan dan menggerakkan ekonomi Bali, Kemenparekraf juga akan mempersiapkan event-event internasional, juga mempersiapkan beberapa side event untuk perhelatan G20.

“Terhadap event internasional seperti tadi kami membawa sport television confrence di Desember 2022 yang akan mendatangkan 2.000 peserta dari mancanegara, juga terkait persiapan G20 dan kebangkitan ekonomi terhadap peluang usaha dan lapangan kerja di Bali. Maka tadi kami sepakati langkah-langkah untuk pembukaan Bali,” ujarnya.

Baca juga:  Lukisan Masih Digemari, Dihargai Tinggi oleh Wisman

Kemudian, Sandiaga juga menjelaskan akan ada join statement untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terkait peraturan karantina antara Kemenparekraf dengan BNPB.

“Kebetulan Prof Wiku baru selesai melakukan kunjungan ke Bali untuk melakukan peninjauan terhadap fasilitas karantina. Terkait direct flight, selain Garuda ada Singapore Airlines, Jet Star, dan Scoot Tiger. Nanti akan ada KLM dan beberapa penerbangan lainnya,” ujarnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN