Satgas Covid-19 ketika melakukan tracing dan testing terhadap kontak erat pasien COVID-19. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Melonjaknya kasus Covid-19 yang kembali terjadi belakangan ini menjadi tantangan bagi desa adat untuk menekan penyebaran kasus. Seperti yang dilakukan Desa Adat Sangkan Gunung, Karangasem. Pihak desa adat bersama satgas gotong royong memperketat protokol kesehatan (prokes) terhadap warganya agar kasus Covid-19 tidak meluas.

Bendesa Adat Sangkan Gunung, I Nengah Berata mengungkapkan, sejak awal pandemi melanda, pihaknya bersama dengan satgas gotong royong terus berupaya melakukan pencegahan virus ini supaya penyebarannya tidak meluas. “Sampai saat ini, kita tetap
melakukan pencegahan itu. Mulai dari melakukan penyemprotan cairan desinfektan
di tempat-tempat umum, termasuk di rumah warga juga dilakukan hal yang sama. Astungkara atas upaya itu, kasus di Desa Adat Sangkan Gunung dapat dikendalikan,”
katanya.

Baca juga:  100 Persen Warga Karangasem Telah Tercover Jaminan Kesehatan Nasional

Berata menambahkan dalam pelaksanaan upacara keagamaan, mulai dari bhuta yadnya, manusia yadnya, sampai dengan Dewa Yadnya, tetap mengedepankan prokes ketat. Karena prokes ini sangat penting untuk mencegah penularan virus tersebut di masyarakat. “Dalam upacara keagamaan, kita tetap lakukan pembatasan krama agar tidak menimbulkan kerumunan. Itu dilakukan mengikuti aturan yang telah ditentukan oleh pemerintah demi menekan kasus yang belakangan ini kembali mengalami peningkatan di Bali, khususnya Karangasem. Jadi, prokes ini benarbenar dijaga dan diikuti dengan baik,” ucapnya.

Menurut Berata, hingga saat ini, warga masih cukup disiplin dalam menetapkan prokes tersebut. Setiap melakukan aktivitas, warga tetap memakai masker. Itu menunjukkan kalau
masyarakat sadar dan paham akan virus tersebut serta betapa pentingnya kesehatan. “Secara umum warga sudah taat dengan prokes. Bila ada warga yang tak memakai masker,
maka kita tegur. Selain itu juga, kita tetap mengedukasi masyarakat serta menyosialisasikan bahayanya virus ini. Karena masyarakat harus terus diberikan pemahaman akan situasi
dan kondisi yang terjadi saat ini,” imbuhnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Desa Adat Batuan Gelar Karya "Rsi Yadnya"
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *