Ngurah Weda Sahadewa. (BP/Istimewa)

Oleh Ngurah Weda Sahadewa

Kemajuan dunia kedokteran dalam mengidentifikasi virus Covid-19 menjadikan peluang baru dalam mengembangkan teknologi ataupun juga dalam konteks dan aktualitas pengembangan kemungkinan-kemungkinan peluang dalam berekonomi. Bahkan perangkat hukum pun juga mengikuti perkembangan dari dunia pandemi saat ini agar dapat turut serta menyelamatkan kehidupan masyarakat secara luas terutama dari segi kesehatan masyarakat.

Kemurnian ekonomi dalam pandemi dimaksudkan sebagai bentuk paling pertama yang perlu dijelaskan dalam rangka menentukan hidup masyarakat. Jika manusia membutuhkan hidup terus berlanjut maka tidak penting lagi untuk menghiraukan bagaimana agar manusia terus untuk bertindak secara bertanggung jawab.

Inilah poin pertama yang mesti dijalankan dalam keadaan pandemi saat ini. Sebagai bentuk kelanjutan bahwa pagar ekonomi pandemi diberikan kekuatan tidak hanya berupa etis melainkan juga adalah kelanjutan ekonomi yang menunjuk kepada sesuatu yang lebih dalam daripada sekedar etis yaitu kekuatan ekonomi yang dilandasi tidak hanya etik namun juga spirit.

Spirit untuk menjadikan etis menjadi etos yang menunjukkan jalan lebih dalam lagi yaitu kekuatan manusia untuk merubah tidak hanya jalan hidup melainkan juga tujuan hidup dalam berkegiatan secara ekonomi itu. Tidak semua dapat dikenakan ke dalam etik ataupun kemudian etis melainkan ke arah manakah etis itu ditujukan hanya mampu dijawab oleh spiritualitas yang mencerahkan hidup.

Baca juga:  Berharap Klub Liga 1 Kuat Finansialnya

Terlihat secara kasar bahwa tidak ada jalinan antara spiritualitas dan ekonomi namun sebenarnya justru pengertian yang dalam atas spiritualitas menjadikan ekonomi dapat berjalan dengan mengerti bahwa hidup itu mesti berkegiatan. Kegiatan tersebut salah satunya adalah memperjuangkan kehidupan dengan dasar kebenaran.

Kebenaran itu salah satunya dipraktekkan dalam kerja. Kerja mengandung pengertian yang luas dan dalam pula sehingga dapat tercakup di dalamnya itu yaitu tanggung jawab untuk mampu memberikan penghidupan.

Penghidupan tak akan terlepas dari dunia ekonomi itu sendiri sehingga pemerintahan yang bertanggung jawab atas penghidupan rakyat otomatis sebagai sebuah pemerintahan yang spiritualis. Tentu spiritualis dalam pengertian tertentu.

Spiritualitas ekonomi inilah yang mesti diperjuangkan dalam konteks dan konstelasi pandemi. Artinya bagaimana pemerintah memiliki sebuah kebijakan spiritualitas ekonomi yang tidak menjebakkan dirinya
sendiri ke dalam tataran fanatisme namun benar-benar mengukur kadar kenyataan dalam kehidupan masyarakat.

Baca juga:  Birokrasi yang Lamban

Kefanatikan dalam berekonomi menjadikan ketangguhan berekonomi diuji lebih berat lagi mengingat masyarakat sulit berkembang dalam meningkatkan kualitas hidup mengingat perkembangan sudah mengarah ke berbagai sudut kehidupan dan hanya bisa sekedar bertahan saja. Ini kemudian bukan berarti menyalahkan diri sendiri akan tetapi perlu lebih meningkatkan daya transformasi berekonomi tanpa berarti kemudian meninggalkan identitas termasuk identitas kebudayaan yang justru tantangannya dan lebih-lebih peluangnya adalah
tentang apa yang dapat dikembangkan terkait
dengan kebudayaan itu sehubungan dengan
situasi dan kondisi saat ini dan kedepannya.

Ekonomi pandemi bukan kemudian menjadikan terfokus kepada aspek psikologis untuk
menjebakkan diri dalam pandemi melainkan justru menjadikan pelepasan diri ke dalam ekonomi
yang sekiranya mampu untuk bereksistensi dalam
keadaan dan kondisi serta situasi pandemi ini.
Oleh karena itu tidaklah dapat dihindari tentang
kenyataan ini.

Baca juga:  Dana Pungutan Wisman

Sebuah kenyataan yang menunjuk kepada keadaan yang sebenarnya sehingga tidak sampai mengelabui diri bahwa situasi dan kondisi sekarang ini memanglah mengandung perbedaan yang mendasar dan mendalam atas perkembangan perekonomian dalam masyarakat semenjak berbagai sektor harus berjibaku seperti contohnya adalah sektor pariwisata. Namun semua itu menuntut sebuah perkembangan baru pula termasuk di sektor pariwisata tersebut.

Kemurnian ekonomi dalam pandemi dimaksudkan sebagai sebuah jawaban terhadap ke arah mana perkembangan perekonomian masyarakat di masa pandemi seperti saat ini dan kemungkinan ke depan. Untuk itulah diperlukan kajian tindakan yang mengarah kepada orientasi ke mana ekonomi saat ini mengalir.

Mengalirnya ekonomi saat ini ditentukan keadaan dan kondisi sebagai berikut pertama, terkaitnya ekonomi dengan kesehatan secara lebih mutual. Kedua, kekuatan aliran ekonomi sangatlah mungkin ditentukan dengan keadaan yang memungkinkan adanya perluasan perhatian ke sektor yang menghidupkan kehidupan rakyat.

Penulis Dosen Fakultas Filsafat UGM

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *