SEMARAPURA, BALIPOST.com – Penularan Covid-19 kian meluas dalam sepekan terakhir di Kabupaten Klungkung. Memasuki Pebruari, dua sekolah terpaksa ditutup karena siswa yang tertular semakin banyak. Kegiatan belajar mengajar selanjutnya dilakukan secara daring, sepanjang masa penutupan sekolah selama lima hari.
Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Ketut Sujana, Rabu (2/2) mengatakan kasus terbaru, ditemukan di SMPN 2 Semarapura. Sebanyak 14 siswa setempat dari kelas lX F dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, sehingga sekolah terpaksa ditutup guna mengurangi penularan. Awalnya di kelas ini ada satu orang yang terpapar dari keluarganya.
Namun, celakanya siswa ini terjadi kontak erat dengan siswa lain di kelas tersebut. Sehingga, setelah di swab, ada 13 siswa lain di kelas tersebut yang juga dinyatakan positif Covid-19. “Sekolah langsung ditutup agar penularan tidak semakin meluas. Penutupan dilakukan selama lima hari. PTM (Pembelajaran Tatap Muka) akan dilaksanakan lagi pada 7 Pebruari nanti,” kata Sujana.
Sujana menambahkan, siswa yang terkonfirmasi positif, sementara menjalani isolasi mandiri. Mereka bergejala ringan seperti demam batuk, dan pilek. Sehingga tidak perlu dibawa ke RSUD Klungkung.
Tidak hanya di SMPN 2 Semarapura, penutupan sementara sekolah juga dilakukan di SMPN 3 Dawan. Awalnya dari puluhan siswa yang diswab di dua kelas tersebut hasilnya negatif. Namun setelah swab kedua pada Senin (31/1) kasusnya semakin bertambah. Penularan kasusnya sudah terjadi pada 10 siswa. Padahal, kelas awal penularan yakni kelas IX B dan VII D sudah dilakukan penutupan sementara hingga penyemprotan cairan desinfektan.
Sujana menegaskan, penyebaran Covid-19 kluster keluarga mengalami tren peningkatan di Klungkung, Imbasnya pun sampai ke sekolah. Maka, pihaknya mewanti-wanti pihak lainnya agar tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas, khususnya di lingkungan sekolah. (Bagiarta/Balipost)