Petugas berada di area Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (13/10/2021). (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kedatangan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) non-PMI yang diizinkan masuk lewat Bandara Internasional Ngurah Rai Bali akan diizinkan mulai 4 Februari 2022. Hal ini pun agaknya disambut positif oleh dunia internasional dan maskapai penerbangan.

Berdasarkan data rencana penerbangan internasional per 27 Januari 2022 yang dirilis Angkasa Pura Airports di laman resminya, terdapat tiga maskapai yang telah mengajukan rute internasional ke Bali. Ketiganya telah memperoleh izin untuk mendarat sesuai jadwal yang diajukan.

Baca juga:  Nasional Catat Rekor Tambahan Harian Korban Jiwa COVID-19

Rincian dari maskapai penerbangan itu adalah Garuda Indonesia dengan rute Narita-Bali pada 3 Februari 2022, Singapore Airlines rute Singapura-Bali pada 16 Februari 2022 dan Batik Air tujuan Bali-Singapura.

Berkaitan dengan rencana pembukaan kembali pariwisata internasional setelah hampir 2 tahun dilanda ketidakpastian ini, disambut positif para pelaku pariwisata. Seperti yang disampaikan Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), Putu Winastra.

Ia berharap pada 4 Februari nanti, rencana itu agar benar-benar terealisasi. Sebab, saat ini pihaknya masih menunggu surat resmi dari pemerintah terkait pembukaan kembali Pulau Dewata.

Baca juga:  Dekan FK Unud Jadi Anggota Kehormatan Menwa

“Ini udara segar bagi Bali. Kemarin saya sudah berkontak kepada teman-teman AOC, sudah ada penerbangan Garuda dari Narita ke Bali, kemudian dari Singapore Airlines juga, artinya bahwa ini adalah kabar yang sangat baik sekali untuk Bali, terutama untuk pemulihan pariwisata Bali,” ucap Winastra, Selasa (1/2).

Pihaknya mengajak masyarakat, khususnya pelaku pariwisata, bersama-sama mengawal agar surat resmi pembukaan Bali sebagai entry point PPLN ini, benar-benar terealisasi. Menurutnya, seluruh pelaku pariwisata mesti benar-benar bertanggung jawab terhadap pembukaan Bali ini dengan cara tak abai pada protokol kesehatan. “Nantinya ketika tanggal 4 Februari jadi dibuka, kemudian penanganannya cukup baik, berarti trust dunia semakin bertumbuh. Tentu aturan-aturan selama ini yang sekiranya perlu diselaraskan dengan situasinya, bisa terlaksana dengan baik,” harapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Wisatawan Resah Soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia hingga Muncul Petisi, Ini Kata Diskes Badung
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *