Ilustrasi COVID-19. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus varian Omicron diketahui dengan cepat menyebar, namun gejalanya cukup ringan hingga pasien dapat pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit. Walaupun diindikasikan bergejala ringan, masyarakat diharapkan tetap meningkatkan kewaspadaan, tidak gegabah, maupun panik dengan segala kemungkinan yang terjadi.

Menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Made Rentin, Jumat (21/1) pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada namun tidak perlu panik jika ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali ini juga mengatakan cara positif menyikapi kenaikan kasus varian Omicron, adalah dengan tetap mengikuti protokol kesehatan (prokes) dengan disiplin dan segera mengikuti program vaksinasi bila sudah mendapat jadwal.

Baca juga:  Hari Raya Beruntun, Bali Terancam Inflasi Tinggi

“Sudah mengikuti vaksinasi, protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan ketat. Setidaknya demi 5 alasan, yakni untuk melindungi diri sendiri; melindungi orang lain; mencegah munculnya varian baru; menghentikan rantai penyebaran virus; serta menjaga Rumah Sakit dan Tenaga Kesehatan tetap aman,” tandasnya.

Penyebaran yang cepat ditakutkan terjadi, tatkala masyarakat mulai lengah. Ia pun mengajak masyarakat untuk kembali mengingat keberhasilan penanganan pandemi COVID-19, khususnya di Bali yang bisa dilewati secara bersama-sama.

Baca juga:  Ribuan Warga akan Melasti 22 Kilo Serangkaian Piodalan di Pura Samuan Tiga

Dengan semangat gotong royong, sinergi antara kebijakan yang diterapkan Pemerintah pusat, Provinsi dan kabupaten/kota bersama peran serta masyarakat yang antusias untuk bisa terlepas dari kekangan pandemi dan bisa menjalani kehidupan secara normal kembali. “Yuk, tetap taat laksanakan protokol kesehatan dengan pakai masker secara benar setiap bepergian, jaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain, rutin mencuci tangan pakai sabun setelah menyentuh benda yang dipegang banyak orang, serta membuka jendela untuk sirkulasi udara yang lebih baik, dan tidak lupa sigap menutup mulut dengan siku terlipat ketika batuk atau bersin. Jika bukan kita yang saling jaga, siapa lagi,” pungkas Made Rentin. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Korban Jiwa Kembali Tambah Setelah Sehari Nihil, Kasus COVID-19 Baru Balik ke Dua Digit
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *