Seorang siswa SMP mengikuti tahapan prokes sebelum masuk ke dalam kelas dan mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). Penerapan prokes ketat dilakukan di tengah pandemi untuk mencegah penyebaran COVID-19. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Sekolah di Kabupaten Bangli sedang bersiap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka 100 persen. Rencananya PTM 100 persen akan mulai digelar Senin depan.

Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikpora Kabupaten Bangli I Wayan Gede Wirajaya, Selasa (4/1), mengatakan saat ini sudah melaksanakan PTM 100 persen karena berada pada PPKM level 2. Selain itu capaian vaksinasi COVID-19 dosis 2 untuk pendidik dan tenaga kependidikan sudah di atas 80 persen dan untuk lansia sudah di atas 50 persen. “Kabupaten Bangli sudah dapat melaksanakan PTM terbatas dengan kategori A dengan kapasitas tatap muka 100 persen,” jelasnya.

Baca juga:  Mutasi, Bupati Bangli Sebut Sudah Kantongi Nama Pejabat

Walau sudah boleh namun hingga Selasa (4/1) belum ada sekolah yang mulai melaksanakan PTM 100 persen. Kata Wirajaya saat ini sekolah-sekolah di Bangli masih melakukan persiapan.

Sebab ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sekolah sebelum PTM 100 persen digelar. Diantaranya melakukan penginputan data pada beberapa link kementerian dan memasang QRcode aplikasi PeduliLindungi. “Tadi kita sudah koordinasi dengan MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMPnya. MKKS minta izin mempersiapkan untuk memenuhi beberapa persyaratan itu,” terangnya.

Baca juga:  Bangli Garap Tarian Maskot, Ini Bunga yang Diusulkan Dipakai

Ketua MKKS SMP Kabupaten Bangli, Ida Bagus Wardana dikonfirmasi mengakui bahwa saat ini sekolah sedang melakukan persiapan untuk bisa memulai PTM 100 Persen. “Kami dari sekolah dalam minggu ini khusus melakukan persiapan. Baik sosialisasi SKB 4 Menteri, SE Disdikpora, administrasinya, memenuhi sarana dan prasarana untuk prokes serta memasang barcode peduli lindungi. Itu harus ada dulu semua,” ujar Kepala SMPN 2 Bangli itu.

Baca juga:  Lima Perwira Polres Bangli Pindah Tugas

Dalam pelaksanaan PTM nanti kegiatan belajar di kelas dilaksanakan selama 6 jam. Siswa akan disarankan bawa bekal dari rumah karena kantin sekolah masih ditutup. Pada saat jam istirahat siswa akan dikontrol ketat oleh guru. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN