Goa di Penelokan, Kintamani. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Deretan goa di Penelokan, Kintamani yang konon peninggalan Jepang bakal ditata. Penataan rencananya akan dilakukan Pemkab Bangli tahun depan.

Plt. Kepala Dinas PUPRPerkim Kabupaten Bangli Dewa Widnyana Maya dikonfirmasi Senin (27/12), mengatakan, dalam penataan nanti deretan goa yang ada di seberang anjungan Penelokan itu akan dibuat lebih indah dan bersih. Bentuk goa tetap dipertahankan sesuai aslinya. “Konsep detailnya masih dalam proses,” ujarnya.

Menurutnya dengan ditata serta dibuat lebih indah dan bersih ke depan keberadaan goa itu bisa jadi daya tarik wisata sejarah. “Nanti wisatawan bisa masuk ke sana. Kalau sekarang siapa berani, kotor,” kata Dewa Maya.

Baca juga:  Zona Risiko Bali Masih Didominasi Merah

Selain menata goa, Pemkab juga akan melakukan pengembangan anjungan tempat wisatwan menyaksikan keindahan panorama gunung dan danau Batur. “Akan dikembangkan areanya, diperindah sekaligus dibuat penguatan tebing,” ujarnya.

Mengenai berapa anggaran yang disiapkan untuk melakukan penataan itu, Dewa Maya tidak menyebutkan angka pastinya. Dia hanya menyebut cukup signifikan. Penataan akan melalui proses tender.

Sebagaimana yang diketahui keberadaan deretan goa itu tentu tidak asing bagi pengunjung obyek wisata Penelokan, Kintamani. Goa yang posisinya berjejer di barat jalan itu konon dibangun sebagai tempat perlindungan tantara Jepang. Meski berada di areal obyek wisata dan punya nilai sejarah, sayangnya kondisi goa tak terawatt. Beberapa ada yang dibiarkan tertutup batu dan longsoran tebing tanah.

Baca juga:  Kabut Tebal Selimuti Objek Wisata Penelokan

Perbekel Desa Batur Tengah I Made Sasmika diwawancara beberapa waktu lalu mengatakan goa di Penelokan itu merupakan peninggalan Jepang. Diperkirakan goa itu sudah ada sejak tahun 1942.

Goa itu dulunya dibangun masyarakat lokal sekitar dan dipakai untuk perlindungan tentara Jepang dari serangan Jerman yang merupakan sekutu Belanda. Sasmika mengaku tidak tahu pasti berapa jumlah goa di Penelokan.

Kata dia, antara satu goa dengan goa lainnya tidak berhubungan alias buntu. Diakui goa peninggalan Jepang itu kondisinya tidak terawat.

Baca juga:  Bakal Calon DPD RI Ditembak Orang Tak Dikenal

Pihak yang punya tanggung jawab merawatnya adalah Pemkab Bangli. Menurutnya jika saja keberadaan goa itu dirawat dan dikelola dengan bagus, bisa dijadikan sebagai obyek wisata sejarah. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN