Warga terdampak erupsi Gunung Semeru dievakuasi di Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021). (BP/Antara)

LUMAJANG, BALIPOST.com – Ratusan warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, mengungsi karena erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12). Sedangkan ada sejumlah warga masih dilaporkan hilang

Terdapat beberapa lokasi pengungsian disiapkan, seperti balai desa, masjid, dan gedung SDN di kawasan itu. “Peristiwanya Sabtu sore dan warga kami minta untuk meninggalkan rumah dan mengungsi,” ujar Sekretaris Desa Sumberluwuh, Samsul Arifin, dikutip dari Kantor Berita Antara, Minggu (5/12).

Baca juga:  Enam Desa Terdampak Erupsi Semeru, Satu Meninggal

Total terdapat 220 orang yang mengungsi di balai desa. Rinciannya, 80 orang laki-laki serta 75 perempuan, ditambah 35 warga lanjut usia dan 30 anak. “Tapi berdasarkan laporan dan data terbaru, sebagian pengungsi di balai desa ada yang pindah ke masjid, SD Negeri, bahkan ada yang tinggal ke rumah keluarganya di daerah aman,” katanya.

Sebagian pengungsi perempuan dan anak-anak beristirahat di pendopo maupun beberapa ruangan di balai desa. Sedangkan warga laki-laki dibantu petugas serta relawan tampak berjaga.

Baca juga:  Bangun Meru Tumpang Pitu, Desa Adat Tamanbali Gelar Punia Undian Berhadiah

“Kami bergantian keliling pemukiman, sambil tetap waspada. Apalagi ada laporan masih terdapat 10 orang warga yang belum ditemukan. Tapi kami juga selalu mengecek, siapa tahu mereka sudah mengungsi ke tempat aman. Semoga semuanya selamat,” kata Samsul Arifin.

Pihaknya juga telah mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada karena aktivitas gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut masih terjadi.

Di Desa Sumberwuluh, total terdapat sebanyak 10.724 orang yang tinggal di 10 dusun. Yakni Dusun Sumberwuluh Tengah, Sukosari, Kebonagung, Kamar Kajang, Kebondeli Utara, Kebondeli Selatan, Poncosumo, Kajar Kuning dan Kampung Baru.

Baca juga:  Anggota DPR Gde Sumarjaya Linggih Dipanggil KPK

Sementara itu, perangkat desa dibantu relawan tetap melakukan kesiapsiagaan. Salah satunya melakukan patroli di sekitar pemukiman untuk mengantisipasi adanya warga membutuhkan bantuan. (kmb/balipost)

BAGIKAN