Rusak berat -Rumah warga rusak berat akibat gempa bumi. Kerugian materiil akibat gempa tersebut diperkirakan kurang lebih mencapai Rp 69 miliar rupiah. (BP/Dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Bencana alam gempa bumi yang melanda Kabupaten Karangasem tak hanya memakan satu korban jiwa dan puluhan mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan, namun juga mengakibatkan kerugian materiil yang cukup besar. Berdasarkan hasil pendataan, kerugian materiil akibat bencana itu kurang lebih mencapai puluhan miliar.

Bupati Karangasem, I Gede Dana, mengungkapkan, kerusakan bangunan yang terjadi tersebar di empat kecamatan, yakni mulai dari Selat, Bebandem, Kubu dan Rendang. Berdasarkan hasil pendataan, untuk kerusakan bangunan rumah mencapai 2.044 unit, palinggih atau pura keluarga sebanyak 262 unit, sekolah 30 unit. “Untuk kerugian materiil akibat dari bencana itu kurang lebih mencapai Rp 69 miliar,” ucapnya.

Baca juga:  Indonesia Disebut Sebagai "Supermarket Bencana"

Gede Dana, menambahkan, untuk perbaikan rumah warga yang terdampak bencana itu bakal diajukan ke pemerintah pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). ,”Selain itu, kita nantinya juga bakal bekerjasama dengan CSR untuk perbaikan tersebut,” katanya.

Sementara itu, Plt Kalak BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengatakan, kalau sebelum diajukan bantuan ke pusat, lebih dulu harus ada beberapa langkah yang meski dilalui, salah satunya salah satunya melakukan verifikasi kelapangan.

Baca juga:  Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Pelaksanaan PPKM di Denpasar

“Setelah melalukan verifikasi itu, baru bisa berapa rumah yang nantinya akan diajukan ke pusat untuk mendapatkan bantuan untuk perbaikan. Dalam verifikasi nanti, akan dilakukan langsung oleh pusat termasuk tim dari Kabupaten Karangasem dan Provinsi Bali,” jelas Arimbawa.

Untuk diketahui, ada ribuan warga yang tak bisa tidur dirumahnya karena mengalami kerusakan. Bagi warga yang rumahnya rusak berat akibat guncangan bencana alam gempa bumi untuk saat ini mereka tidur di tenda-tenda darurat yang dibangun oleh BPBD maupun para relawan.

Baca juga:  Jelang Imlek, Waspada Kondisi Cuaca Ekstrem

“Rumah saya rusak berat akibat gempa itu. Sekarang saya sama keluarga tidur di tenda darurat yang telah dibangun. Saya rasa akan lama tidur di tenda ini, karena belum bisa memperbaiki rumah akibat belum ada biaya. Jadi, saya harus menunggu bantuan perbaikan dari pemerintah,” ucap Ketut Dudun. (Eka Prananda/Balipost).

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *