Material longsor dari bukit abang kembali menimbun akses jalan menuju tiga desa di Kintamani. (BP/Ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Kekhawatiran warga Truyan akan terjadi longsor lagi saat musim hujan, benar adanya. Kamis (28/10), tebing Bukit Abang kembali longsor. Longsor mengakibatkan akses jalan menuju tiga desa kembali tertutup material tanah dan bebatuan.

Perbekel Desa Abang Batudinding I Made Diksa mengungkapkan longsor terjadi sekitar pukul 09.00 WITA tepatnya di titik 1, wilayah Desa Buahan. Beruntung saat kejadian tidak ada warga yang melintas. “Karena memang akses jalan masih ditutup,” ujarnya.

Baca juga:  Investor Rusia Tertarik Bangun Cable Car di Bukit Abang Kintamani

Belum diketahui kapan akses jalan akan dibuka lagi. Selama jalan darat belum bisa dilalui, untuk keluar masuk desa masyarakat harus menyebrangi danau dengan boat. “Penutupannya diperpanjang dari tanggal 22 selama 7 hari. Berarti sampai besok. Kami belum bisa memastikan apakah besok jalan akan dibuka lagi. Kalau sudah kondusif dibuka, kalau seperti sekarang ini kemungkinan diperpanjang lagi,” kata Diksa.

Longsor tersebut menyebabkan akses jalan menuju tiga desa yakni Abang Batudinding, Abansongan dan Trunyan kini kembali tertimbun material. Sebelumnya material yang sempat menimbun jalan di titik itu pasca gempa Sabtu (16/10) lalu sudah tuntas dibersihkan. “Sekarang tertutup material lagi,” kata Diksa.

Baca juga:  Motor Tabrak Tebing, Siswi SLB Meninggal

Dari sekian titik longsor yang ada di sepanjang jalan menuju Terunyan, menurutnya titik 1 adalah yang paling rawan. Pasca gempa yang mengakibatkan tebing Bukit Abang longsor, sampai saat ini akses jalan menuju tiga desa masih ditutup oleh pihak yang berwenang dan belum boleh dilewati warga.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli I Ketut Agus Sutapa mengatakan longsor yang kembali terjadi di titik satu itu sudah mulai ditangani dengan satu unit alat berat. Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. “Untuk sementara waktu jangan lewat jalur darat karena kondisi Bukit Abang masih labil,” kata Agus. (Dayu Swasrina/Balipost)

Baca juga:  Soal Sampradaya, Menag Angkat Bicara
BAGIKAN