Lokasi gempa. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gempa bumi tektonik yang pusatnya ada di Karangasem dan dirasakan Bali serta Lombok terjadi pada Sabtu (16/10). Gempa beruntun sebanyak 3 kali ini, bermagnitudo 4,8, kemudian 3,8, dan 2,7 itu, tak hanya menyebabkan kerusakan bangunan, juga warga tertimbun longsor.

Informasi yang dihimpun dalam peristiwa longsor yang terjadi di Trunyan, Kintamani itu terdapat korban jiwa. Jumlah korban jiwa masih belum bisa dikonfirmasi.

Baca juga:  Pemprov Berencana Tambah 1 Lab Lagi untuk Tes PCR, Lab Ini akan Ditunjuk

Terkait dampak gempa, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bali, Made Rentin, menginfokan terdapat 4 orang tertimbun  tanah longsor akibat getaran gempa. Lokasinya berada di Trunyan, Kintamani.

Tak hanya di Trunyan, Rentin juga menyatakan info awal ada warga di Karangasem yang mengalami patah tulang.

Sementara itu, BPBD Bangli belum bisa dikonfirmasi terkait korban jiwa dalam peristiwa gempa ini. Petugas BPBD Bangli masih berada di lokasi melakukan evakuasi.

Baca juga:  Keributan Gegara Pria NTT Tantang Warga di Kapal Berujung Damai

Sebelumnya terkait dampak gempa di Karangasem, Sekretaris BPBD Karangasem, I Putu Eka Putra Tirtana, mengungkapkan, secara lisan pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait sejumlah kerusakan. Hanya saja, pihaknya masih melakukan pengecekan dan pendataan terkait kerusakan itu. “Sabar, kita masih kumpulkan data kerusakan itu dulu,” ucapnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah kerusakan bangunan dialami warga. Kerusakan merajan dialami I Wayan Mangku Sasih yang lokasinya di Banjar Dinas Putung, Pempatan, Rendang.

Baca juga:  Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Dana SPI, Rektor Unud Dicecar 86 Pertanyaan

Merajan milik Widnyana di Banjar Dinas Kubakal, Pempatan, Rendang juga mengalami kerusakan. Sedangkan, I Wayan Saba di Dusun Pemuteran, Desa Pempatan, Rendang, mengalami kerusakan pada rumahnya.

Di wilayah Kubu, sejumlah orang mengalami luka-luka akibat panik saat hendak menyelamatkan diri. Dilaporkan ada warga yang mengalami patah tulang. (Winatha/Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN