Pelaku
Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tahanan (Rutan) di Bali dihuni 3.571 orang. Terdiri dari narapidana 2.884 orang dan berstatus tahanan 687 orang.

Dominan dari mereka terlibat kasus narkoba. “Itu jumlah secara keseluruhan yang ada di Bali. Jika dilihat kapasitas dibandingkan hunian yang ada, overkapasitasnya mencapai 153,2 persen,” ucap Kakanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk didampingi Kadivpas Suprapto dan Humas Surya Dharma, Jumat (1/10).

Disinggung soal strategi pengamanan lapas, Jamaruli didampingi Suprapto menjelaskan bahwa dengan andanya intelijen, pihak lapas dan rutan melakukan deteksi dini mencegah warga binaan pemasyarakatan (WBP) melakukan aksi kriminal. Hal ini secara rutin dilakukan petugas lapas bekerjasama dengan polisi, BNN maupun TNI.

Baca juga:  Napi Terorisme Dua Kali Coba Kabur

“Kami juga melakukan pemindahan WBP dari yang over kapasitas ke yang tidak over kapasitas, serta melakukan pembinaan kepribadian dan kemandirian,” sebutnya.

Kepribadian, melalui bimbingan rohani keagamaan. Sedangkan kemandirian berupa keterampilan seperti melukis, pahat, sablon, laundry, pembuatan batako, menjahit, dan pertanian dan perikanan.

Di samping itu, kata Jamaruli, dalam upaya meningkatkan keamanan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan stakeholder, khususnya aparat penehak hukum. “Yakni mencegah gangguan keamanan, baik dari dalam maupun dari luar, yang bisa menpengaruhi keamanan di lapas dan rutan,” tegasnya.

Baca juga:  Harpelnas, Direksi bank bjb Layani Pelanggan

Ia pun mengatakan pihaknya berkoordinasi untuk mencegah kebakaran seperti di Lapas Tangerang. “Jadi seluruh UPT sudah melakukan pelatihan dan alat PMK sudah diperpaharui semua. Alat yang sudah kadaluwarsa sudah diganti, diperbaharui,” tegasnya.

Lebih jauh dikatakan, soal jaringan listrik juga menjadi perhatian. Diakui bahwa sebagian besar alat kelistrikan di UPT di Bali usianya tua. “Kita bekerja sama dengan PLN, guna melakukan penelitian dan menyusun RAB, untuk melengkapi kebutuhan yang akan diusulkan. Sehingga kejadian seperti yang di Tangerang bisa dicegah,” sebutnya. (Miasa/balipost)

Baca juga:  Terapkan Perarem COVID-19 Jangan Lembek, Jaga Kewibawaan Desa Adat
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *