Petugas membawa vaksin COVID-19 yang baru tiba, Jumat (1/10/2021). (BP/Dokumen Satgas COVID-19 Nasional)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus COVID-19 yang dilaporkan nasional pada Jumat (1/10) tambah melandai. Jumlah tambahannya ada di seribuan kasus, namun lebih rendah dari sehari sebelumnya yang mencapai 1.690 orang.

Jumlah pasien sembuh bertambah melampaui kasus baru. Jumlahnya ada di kisaran dua ribuan orang.

Kematian yang dilaporkan pada hari ini turun dari sehari sebelumnya. Jumlahnya sudah ada di 2 digit.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan terjadi penambahan kasus COVID-19 sebanyak 1.624 orang. Kumulatifnya menjadi 4.216.728 orang.

Pada hari ini dilaporkan yang sembuh sebanyak 2.811 orang. Total pasien sembuh menjadi 4.039.835 orang.

Korban jiwa tercatat 87 orang. Sehingga kumulatifnya menjadi 142.026 orang selama pandemi berlangsung sejak Maret 2020.

Jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat mencapai 34.867 orang. Suspek bertambah 384.552 orang.

Baca juga:  Cukup Rp39,31 Triliun, Laba BRI dalam 9 Bulan

Vaksinasi Digencarkan

Seiring makin melandainya kasus, vaksinasi tetap digencarkan untuk menghindari gelombang ketiga pandemi COVID-19. Pada hari ini, Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin tahap 82 sejumlah 705.300 dosis vaksin AstraZeneca.

Dalam keterangan persnya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Usman Kansong, mengatakan penambahan ketersediaan vaksin COVID-19 di Indonesia ini adalah salah satu wujud nyata upaya pemerintah dalam pemerataan dan percepatan cakupan vaksinasi nasional, khususnya kepada kaum lansia sebagai kelompok rentan. Ia mengutarakan dengan datangnya vaksin ini, secara total jumlah vaksin, baik itu dalam bentuk bahan baku (bulk) dan jadi, mencapai 275.559.850 dosis.

Sejalan dengan peringatan Hari Lansia Internasional setiap 1 Oktober, Usman menjelaskan, bahwa pemerintah terus berupaya menggencarkan vaksinasi lansia dengan memanfaatkan ketersediaan stok vaksin COVID-19 di tanah air. “Hari Lansia Internasional adalah momentum untuk kita semakin peduli dan memperhatikan para keluarga dan anggota masyarakat sekitar kita yang sudah lanjut usia. Mari kita dukung dan bantu perlindungan kesehatan mereka, dengan cara percepatan vaksinasi, agar terhindar dari gejala berat bahkan akibat buruk lain dari virus COVID-19,” tuturnya.

Baca juga:  Laporan BPBD, Badung Paling Banyak Alami Kerusakan Bangunan

Caranya, masyarakat dapat membantu para lansia mengakses lokasi vaksinasi, mengawal kesehatan mereka, serta menghindarkan para lansia dari paparan informasi yang tidak benar terkait vaksinasi.

Per 30 September, menurut Usman, baru sekitar 30 persen warga lansia mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama. Di dalamnya, sekitar 20 persen telah mendapatkan suntikan vaksin lengkap.

“Dengan dukungan dan kerja sama seluruh lapisan masyarakat, kita berharap, target vaksinasi lansia sebanyak 21.553.218 orang ini akan segera terlengkapi suntikan vaksinnya,” ujar Usman.

Baca juga:  Indonesia Terima 6 Juta Bahan Baku Vaksin dan Ratusan Ribu Dosis Jadi

Kedatangan vaksin yang berkelanjutan juga menunjukkan pada masyarakat bahwa stok vaksin aman. Dengan ketersediaan vaksin tersebut, pemerintah mengejar target vaksinasi 70 persem masyarakat Indonesia pada akhir 2021.

Meski Indonesia termasuk 10 besar negara dengan jumlah vaksinasi tertinggi di dunia, program vaksinasi tidak boleh dikendorkan. Pemerintah mengajak seluruh masyarakat segera divaksinasi, tidak perlu pilih-pilih vaksin, karena semua vaksin aman dan berkhasiat.

“Seiring upaya percepatan vaksinasi, pemerintah juga mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Karena vaksin bukan satu-satunya tameng untuk melindungi dari COVID-19. Kami juga terus mengharapkan kerja sama dari pihak daerah, mengingat ada sejumlah daerah dan target sasaran yang capaian vaksinasinya rendah,” tutup Usman. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *