Ruang isolasi pasien COVID-19 di RSUD Klungkung. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tingkat keterisian ruang isolasi di RSUD Klungkung terus naik, seiring meningkatnya jumlah pasien COVID-19. Bed Occupancy Rate (BOR) sempat berkisar 90 – 95 persen.

RSUD Klungkung memutuskan menambah Ruang Isolasi, agar mampu menampung pasien lain yang akan dirawat di RSUD Klungkung. Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma, Jumat (27/8), mengatakan RSUD Klungkung sebagai RS Rujukan penanganan pasien COVID-19 di Bali Timur, juga melayani pasien dari kabupaten lain.

Sehingga penambahan jumlah pasien COVID-19 cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Ini membuat pihak RS harus bergegas mengambil langkah-langkah antisipasi, agar tetap bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien.

Baca juga:  Dandim Tabanan Ingatkan Disiplin Prokes

Untuk mengatasi dan meningkatkan ketersediaan Ruang Rawat Inap, RSUD Klungkung saat ini kembali menambah tempat tidur pasien sebanyak 19 unit, dari sebelumnya berkapasitas 118 bed menjadi 137 bed. Sementara Ruang ICU masih cukup tersedia sebanyak 15 bed atau tempat tidur.

Penambahan ini membuat angka keterisian ruang perawatan, dari sebelumnya diatas 90 persen kini bisa menjadi 70 persen. “Kami menambah Ruang Isolasi Cermai sejak 25 Agustus lalu, dari sebelumnya 118 tempat tidur tambah lagi 19 bed sehingga total jadi 137 bed. Dengan penambahan itu, maka BOR berhasil turun jadi 70 persen. Dari 137 tempat tidur, terisi 96 pasien. Masih ada tempat tidur kosong lagi 41. Hari ini juga ada 13 orang konfirmasi akan dipulangkan. Karena sudah dinyatakan sembuh,” katanya.

Baca juga:  Hari Ini, 3 Zona Merah dan 1 Orange Laporkan Kasus Baru Capai 3 Digit

Sementara untuk ICU belum ada penambahan, masih sebanyak 15 tempat tidur. Selain untuk pasein COVID-19, ICU juga digunakan untuk merawat pasein umum tanpa penyerta COVID-19.

Sesuai update data terbaru RSUD Klungkung Jumat (27/8), saat ini masih terdapat 96 pasien. Terdiri dari pasien COVID-19 dari Klungkung 62 orang, Denpasar 3 orang, Gianyar 5 orang, Karangasem 21 orang, Jembrana 1 orang, Jawa Barat 1 orang, ditambah pasien Suspek dari Klungkung 3 orang.

Baca juga:  Kasus Penolakan Pasien Anak di Padangbai, Bupati Karangasem Minta Maaf dan Berencana Ambil Tindakan Tegas

Kesuma berharap dengan gencarnya pelaksanaan vaksinasi dan PPKM, bisa menekan kembali angka kasus baru. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *