Ganjar Pranowo. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Jawa Tengah melakukan akselerasi masuknya UMKM ke pasar digital. Dikatakan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Rabu (25/8), akselarasi ini untuk menjawab perubahan perilaku masyarakat selama pandemi, khusus dalam bertransaksi dan melakukan pembelian.

Dalam pelaksanaan Geoplanning International Conference secara virtual, Ganjar dikutip dari rilisnya, mengatakan pihaknya menggandeng Emporia Digital Raya, entitas perusahaan PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) dan Asosiasi Klaster Indonesia (AKSI) mengembangkan sebuah marketplace bernama Pasar Klaster UMKM dan IKI Pasar. “Pasar Klaster UMKM harus jadi ruang alternatif bagi para pelaku UMKM di Jawa Tengah untuk semakin berkembang. Buktikan setelah marketplace ini meluncur setelahnya tidak akan hancur. Saya yakin teman-teman pengelola bisa membanggakan,” ujarnya.

Baca juga:  Debat Ketiga Pilpres 2024, KPU Sebut Bisa Jadi Pertimbangan dalam Memilih

Ia pun meminta agar masyarakat Jateng dapat menjual produknya secara online di Pasar Klaster UMKM. Sedangkan masyarakat dapat membeli produk UMKM tersebut melalui website ikipasar.id. “Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong akselerasi digitalisasi sektor UMKM yang sangat penting untuk mendorong pergerakan roda perekonomian tanah air. Perubahan perilaku masyarakat selama pandemi ini khususnya dalam bertransaksi dan melakukan pembelian perlu segera diadaptasi oleh para pengusaha UMKM,” sebut Ganjar.

Product Development Group Head PT Emporia Digital Raya, Zikry Ariesky mengatakan kolaborasi ini diharapkan membuka pelaku UMKM lokal untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas dengan bantuan teknologi. Ia memaparkan Pasar Klaster UMKM dan IKI Pasar terbuka untuk berbagai macam jenis usaha UMKM, seperti makanan, minuman, hasil olahan pertanian atau perikanan, batik, garmen, kerajinan tangan, produk olahraga, kesenian, kesehatan, perlengkapan rumah tangga dan lainnya.

Baca juga:  Kapolri Mutasi 7 Kapolda

“Pandemi menuntut pengusaha UMKM untuk beradaptasi dan bertransformasi ke arah digital. Bukan hal yang mudah diterapkan, untuk itu kedepannya kami juga akan menghadirkan berbagai macam aplikasi seperti transfer dana online, melakukan pinjaman modal serta pembayaran dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ataupun memiliki usaha Payment Point Online Bank (PPOB),” ungkapnya.

Ketua Asosiasi Klaster Indonesia, Dr. Agus Suryono menambahkan adanya market place ini akan membawa titik terang bagi UMKM di Indonesia untuk dapat lebih berkembang. Pasar Klaster UMKM dan IKI Pasar telah didukung lebih dari 1.000 UMKM dan ke depannya ditargetkan lebih dari 10.000 UMKM di Jateng akan bergabung.

Baca juga:  Dari Disel Astawa Ajukan Praperadilan hingga 3 WNA Dideportasi

Berbagai kelas pelatihan dasar bagi UMKM untuk go digital dan pendampingan teknologi lainnya telah disiapkan. Sehingga, akselerasi UMKM masuk ke pasar digital bisa dilaksanakan. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *