Ni Made Indah Sindi Maharani. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pesilat Ni Made Indah Sindi Maharani baru pertama kali lolos di ajang PON Papua. Ia merebut emas, saat Pra PON Wilayah III, di kelas F.

Indah pun ingin sukses kembali mendulang emas, saat berlangsungnya pertandingan resmi PON. Indah, di Denpasar, Senin (23/8) menerangkan, dirinya menekuni ilmu bela diri warisan nenek moyang, karena mengalir deras dari Sang Kakek Ketut Cekog (alm). “Kakek saya dulunya seorang pendekar, termasuk ayah saya juga menekuni dunia persilatan, bakat dan talenta saya ini juga mengalir dari mereka,” cetus putri kedua pasangan Made Raka Subamia dan Ida Ayu Putu Alit Wardani ini.

Baca juga:  Banyak Lontar ‘’Moksah’’ Dimakan Ngetnget

Indah belum tahu peta kekuatan lawannya, termasuk peraih emas saat Pra PON dari Wilayah I dan II. Apalagi, saat ini PPKM menyebabkan para pesilat PON sulit melakukan try in maupun try out. “Saya percaya diri saja agar bisa merebut emas,” sebut pesilat kelahiran Denpasar, 30 Juni 2000 ini.

Ia mengakui, dirinya pernah sekali mengikuti uji coba menjamu pesilat pelatnas, di GOR Purna Krida, Kerobokan. “Saat itu saya kalah menghadapi atlet pelatnas yang punya nama besar, dan selama bertarung saya merasa grogi,” ucap mahasiswi Jurusan Manajemen Tata Boga, pada Perguruan Tinggi Pariwisata ini.

Baca juga:  Lampaui Target, KPN Satya Bakti Catatkan Peningkatan SHU Hingga 14 Persen

Indah mengisahkan, saat meladeni atlet pelatnas, pesilat PON Bali baru saja menjalani tes fisik, sehingga mengalami kelelahan dan capek. “Namun bersyukur, tim pelatih sudah mengevaluasi penampilan saya, berikut membenahi kekurangan saya,” kata dia. Selain berlatih di tim PON, Indah juga menjalani sparring meladeni pesilat putra dari perguruannya.

“Saya bersama tiga pesilat PON sama-sama dibesarkan perguruan Perisai Diri. Ketiganya adalah Wayan Sumertayasa, Kadek Agus Jatiwibawa, serta Kadek Wahyu Rihartana Giri,” ungkapnya. Apalagi, ada yang berpesan jika bisa mengalahkan pesilat putra, maka otomatis untuk menaklukkan pesilat putri lebih mudah.

Baca juga:  Panjat Tebing Pertanyakan Kepastian PON Papua

Prestasi Indah merebut emas pada Porprov Bali di Tabanan 2019, dan sebelumnya hanya meraih perunggu pada Porprov Bali di Buleleng 2015. “Untuk Porprov di Gianyar 2017, saya absen membela Badung, karena kalah dalam seleksi,” tuturnya. Indah mulai belajar silat, sejak duduk di bangku kelas IV SDN 3 Padangsambian, kemudian melanjutkan sekolah ke SMPN 2 Kuta dan SMAN 1 Kuta. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *