Tim bisbol putra Jepang berpose di podium sambil memegang bendera Jepang setelah meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 di Yokohama Baseball Stadium, Yokohama, Jepang, pada 7 Agustus 2021. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Olimpiade Tokyo 2020 telah berakhir. Rekor sebagai tuan rumah, Jepang perolehan 27 medali emas, jauh melebihi rekor tertinggi sebelumnya, yaitu 16 di Olimpiade Athena 2000.

Manajer umum untuk delegasi nasional Jepang Mitsugi Ogata memuji para atlet dengan mengatakan bahwa dia “senang kami dapat menyampaikan beberapa berita yang menggembirakan,” seperti dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (8/8).

Ada kekhawatiran tentang Olimpiade yang dianggap “tidak perlu” di tengah pandemi, tetapi dengan penampilan para atlet Jepang, penyelenggara “secara bertahap mendapatkan pemahaman publik,” kata Ogata.

Baca juga:  BRI Implementasi Aplikasi PSIAP

Penghitungan total medali Jepang mencapai 58, juga merupakan rekor, dan melebihi rekor tertinggi sebelumnya, yaitu 37 medali di Athena.

Medali tersebut termasuk selancar ombak, panjat tebing dan skateboard. Ketiganya merupakan olahraga yang debut di Olimpiade Tokyo.

Jepang juga mencatatkan medali lewat cabang judo, dengan Uta dan Hifumi Abe menjadi saudara kandung pertama dalam sejarah Olimpiade yang memenangi medali emas pada hari yang sama. Proyeksi awal oleh perusahaan data Gracenote memperkirakan Jepang mengamankan 60 medali.

Baca juga:  Jadi Tuan Rumah Porprov 2019, Tabanan Fokus Pembangunan GOR

Jepang juga menghadapi beberapa kekecewaan besar ketika bintang tenis Naomi Osaka tersingkir di putaran ketiga, beberapa hari setelah dia menjadi sorotan saat menyalakan kaldron api Olimpiade pada upacara pembukaan. Di cabang olahraga golf, Hideki Matsuyama yang memenangi Turnamen Master 2021, gagal mengantongi perunggu di nomor putra.

Sementara sebagian besar publik tetap menentang Olimpiade tahun ini, setelah ditunda pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19, IOC telah menggembar-gemborkan jumlah penonton televisi yang tinggi untuk menunjukkan dukungan publik Jepang terhadap acara olahraga multievent dunia itu.

Baca juga:  Atlet Taekwondo Denpasar Jadi yang Terbaik di Magelang

Bahkan, jumlah penonton televisi untuk semifinal sepak bola antara Jepang dan Spanyol pada satu titik melonjak menjadi 43 persen, menurut harian Yomiuri.

Penyelenggara juga memuji keberhasilan mereka dalam mencegah penyebaran COVID-19 di antara staf dan atlet Olimpiade.

Namun, kasus virus corona harian di kota tuan rumah membengkak selama Olimpiade, melebihi jumlah sebelumnya, dan sempat mencapai lebih dari 5.000 kasus. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *