Ilustrasi. (BP/Tomik)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hingga Juli 2021, tercatat sudah empat kali Bali mengalami deflasi. Pada bulan Juli 2021, Bali mengalami deflasi sebesar 0,04% (mtm). Meski demikian, deflasi Juli 2021, tidak sedalam bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,38% (mtm).

Berdasarkan data BPS Bali, amatan perubahan indeks harga konsumen dilakukan di Singaraja dan Denpasar. Secara mtm, di Singaraja pada Juli 2021 tercatat mengalami inflasi 0,19%, justru di Kota Denpasar mengalami deflasi 0,07%.

Pada Mei dan Juni 2020, baik di Denpasar maupun Singaraja sama–sama mengalami deflasi. Sementara pada April, Singaraja mengalami deflasi sebesar 0,15% dan Kota Denpasar mengalami inflasi sebesar 0,46%. Pada Maret 2021, Denpasar dan Singaraja sama-sama mengalami inflasi masing-masing 0,47% dan 0,81%. Pada Februari 2021, Denpasar mengalami deflasi 0,20% dan Singaraja mengalami inflasi 0,22% dan pada Januari 2021, Denpasar dan Singaraja sama-sama mengalami inflasi 0,77% dan 0,94%.

Baca juga:  Hasilkan Rasa Internasional, ICA Gunakan Produk Lokal

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho mengatakan, deflasi ini tercatat sebagai deflasi ke-4 di 7 bulan pertama 2021. Tahun 2021, Bali mengalami deflasi pada bulan Februari, Mei, Juni, dan Juli, masing-masing sebesar 0,15% (mtm), 0,58%, 0,38%, 0,04%. Sedangkan pada 2020, Bali mengalami deflasi sebanyak 6 kali, dan pada 2019, Bali mengalami deflasi sebanyak dua kali.

Menurut Trisno, turunnya tekanan harga pada Juli terjadi pada kelompok core inflation, sedangkan kelompok administered price dan volatile food tercatat meningkat. Secara tahunan, Bali mengalami inflasi sebesar 0,93% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 0,58% (yoy) namun lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 1,52% (yoy).

Baca juga:  Dibandingkan Bulan Sebelumnya, Kunjungan Wisman ke Indonesia Naik Belasan Persen

Kelompok barang administered price mencatat inflasi sebesar 0,1% (mtm) yang didorong oleh peningkatan harga rokok kretek filter, rokok dan tembakau, serta tarif kendaraan roda 2 online. Namun peningkatan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya seiring dengan penurunan harga angkutan udara ditengah minimnya aktivitas penerbangan ke Bali pada periode PPKM Darurat.

Bank Indonesia memperkirakan inflasi Bali sampai dengan akhir tahun 2021 cenderung rendah dan stabil (di bawah 2%). Meskipun demikian, program 4K (Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif) TPID tetap terus didorong, terutama melalui kerjasama antar daerah, digital farming, dan e-commerce. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Inflasi Tahunan di Bulan Agustus 2023 Tercatat 3,27 Persen
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *