Asrama - Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa meninjau fasilitas asrama sekolah yang dijadikan tempat isolasi terpusat. (BP/Mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng, batal menggunakan hotel untuk isolasi terpusat bagi pasien yang terpapar Virus Corona (Covid-19). Gantinya, satgas beralih memanfaatkan dua asrama sekolah masing-masing SMA/SMK Negeri Bali Mandara dan SMA Taruna Mandara.

Bupati yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Putu Agus Suradnyana akhir pekan lalu mengatakan ada hotel yang telah menyatakan kesiapan untuk dijadikan isolasi terpusat. Tapi, pihaknya kemudian memutuskan batal memakai hotel untuk isolasi terpusat.

Baca juga:  Remaja AS Belajar Anyaman Bambu di Bali, Ditangkap Karena Ini

Kini Bupati berencana memanfaatkan fasilitas asrama siswa di SMA/SMK Negeri Bali Mandara di Desa/Kecamatan Kubutambahan dan juga penjajagan dilakukan dengan SMA Taruna Mandara yang ada di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar. Upaya ini, untuk mengantidipasi hal yang terburuk, terlebih lagi penigkatan kasus Virus Corona di daerahnya terus meningkat. Kita harus siapkan alternatif tempat isolasi terpusat, dan kami lebih yakin gunakan asrama sekolah,” katanya.

Sekda Provinsi Bali sebagai yang berwenang terhadap SMA/SMK Negeri Bali Mandara juga telah menawarkan asrama sekolah tersebut sebagai tempat isolasi terpusat. Untuk opsi hotel di Denpasar juga tidak memungkinkan. “Kmai juga sudah berkoordinasi dengan yayasan yang menaungi SMA Taruna Mandara yang disiapkan jika asrama di SMA/SMK Bali Mandara penuh,” tegasnya.

Baca juga:  Data Sementara, Gempa Hanya Akibatkan Kerusakan Ringan

Sementara itu, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, satgas telah koordinasi telah dilakukan dengan Sekda Provinsi Bali. Hasil koordinasi tersebut, Sekda Provinsi Bali sudah disetujui dan dipersilahkan untuk menggunakan asrama siswa SMA/SMK Bali Mandara. Asrama itu memiliki kapasitas 400 tempat tidur.

Pasien Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG), skema awal digunakan hanya 50 persen. Sehingga, 200 tempat tidur yang bisa digunakan untuk menampung OTG. Ditambah dengan asrama mahasiswa Undiksha, sudah 360 tempat tidur. “Di Bali Mandara masih bisa menambah 50-100 tempat tidur lagi. Dengan mengatur jarak masing masing sehingga kapasitasnya tidak penuh 100 persen. Dengan kapasitas maksimum yang digunakan 75 persen,” katanya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Oknum Pejabat Pelindo Tersangka, Direskrimum Polda Bali Jelaskan Kasusnya
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *