Truk mengangkut alat berat terbalik dan membuat jalan rusak. Warga memprotes peristiwa ini. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Truk pengangkut alat berat tergerus ke lahan warga di jalur Banjar Ambengan, Nusa Penida, Klungkung, Kamis (15/7). Sopirnya selamat, tidak ada korban jiwa di lokasi.

Namun, dampak yang ditimbulkan membuat warga sekitar protes. Karena akses jalan yang sudah kecil jadi rusak parah.

Salah satu warga Nusa Penida Pande Bagus Gede Guna Sesana, mengatakan dampak dari aktivitas truk tersebut selama ini telah banyak merusak jalan. Padahal, jalannya kecil dan akses jalan baru saja diperbaiki. Kerusakan yang ditimbulkan di lokasi cukup parah.

Badan jalan langsung tergerus. “Seharusnya akses jalan kecil tidak dilalui kendaraan truk tronton pengangkut alat berat ini. Karena jelas ini melebihi tonase,” kata pelaku pariwisata yang tergabung dalam Perhimpunan Pelaku Pariwisata Nusa Penida ini.

Baca juga:  Sehari Tanpa Kantong Plastik, Penerapannya Belum Maksimal

Kecelakaan yang merusak badan jalan ini, juga mengakibatkan kemacetan di lokasi dan mengundang protes warga sekitar. Belum ada pihak kepolisian datang ke lokasi untuk menenangkan warga, mengamankan situasi dan mengatur lalu lintas.

Warga setempat terus mempertanyakan kenapa aktivitas truk seperti ini terus dibiarkan oleh pemerintah daerah. Padahal alat berat PC75 saja di lokasi dianggap sudah cukup besar.

Kabarnya truk ini milik salah satu pengembang properti di Nusa Penida. Saat itu kebetulan mengangkut alat berat.

Baca juga:  Puluhan Armada Kapal Penumpang Beroperasi di Sanur

Menurut Pande, seharusnya pengembang yang mendatangkan alat berat itu, harus melihat situasi jalan. Ini jelas kendaraan truk sebesar itu seharusnya tidak bisa masuk. Tetapi tetap memaksa, hingga menimbulkan kerusakan infrakstruktur. “Bahkan, kami harus terpaksa memanfaatkan ladang warga di pinggir jalan, untuk minggir menghindari truk besar ini,” katanya.

Menurutnya, ini bukan yang pertama terjadi di Nusa Penida. Sebelumnya, juga ada alat berat PC 2000 datang ke Nusa Penida. Alat berat yang biasa ditemui ditempat tambang ini, kata dia, juga kerap merusak badan jalan. Alat berat ini pernah tergelincir di Desa Bunga Mekar, sama kasusnya seperti kendaraan ini. “Ini merugikan kita semua. Warga rugi tidak bisa melintas, pemerintah rugi infrakstruktur rusak. Pengembang juga rugi truknya kecelakaan. Maka, kami berharap hal seperti tak terjadi. Sudah tahu truk dan kapasitas jalan tidak sesuai, seharusnya truk sebesar ini dari awal tidak diizinkan masuk ke Nusa Penida,” tegasnya.

Baca juga:  Tiga Polres Dikerahkan Amankan Demo AWK

Sementara Kapolsek Nusa Penida AKP Gede Sukadana, saat dihubungi Kamis (15/7) mengaku sedang mengecek kondisi terakhir ke lokasi. Ia belum mengetahui kronologis kecelakaannya maupun siapa pemilik truk ini. Kabarnya truk itu milik pengembang properti dari Surabaya. Tetapi, pihak kepolisian belum mendapatkan informasi lebih lanjut. (bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *