Sekeluarga jadi korban KMP Yunicee. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Satu keluarga menjadi korban tenggelamnya KMP Yunicee di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, pada Selasa (29/6) malam. Keluarga ini berasal dari Lingkungan Dangin Sema, Kelurahan Karangasem.

Dari lima orang yang menjadi korban, dua telah ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia. Yakni Diah Ari Meiyani (39) dan Bunga Cinta (14). Keduanya merupakan ibu dan anak.

Rencananya, keduanya bakal dimakamkan setelah Shalat Duhur. Kakak Diah Ari Meiyani, Ardiansyah, menuturkan, sampai saat ini korban yang ditemukan baru dua orang dari lima orang dalam satu keluarga.

Ia mengatakan adiknya merupakan istri dari Gatot Pujianto. Sedangkan Bunga merupakan anak pertama dari pasangan itu.

Baca juga:  8 RUU Provinsi Disahkan, Salah Satunya Bali

Gatot dan dua anaknya yang kecil-kecil masih belum ditemukan karena masih dalam proses pencarian.

“Yang sudah di rumah duka, baru ibunya saja Diah Ari Meiyani, sementara jenazah anak yang pertama Bunga Cinta, masih dalam perjalan menuju kesini (rumah duka) di Karangasem. Kalau suaminya Gatot Pujianto dan dua anaknya masing-masing Rafasa Putra Pujianto (5) dan Aisa Putri (4) hingga kini masih dalam proses pencarian karena belum ditemukan,” ucapnya.

Ardiansyah, mengatakan, pihaknya berharap ketiganya segera dapat ditemukan oleh petugas. Karena sampai saat ini, pihaknya belum mendapatkan informasi perkembangan terbaru terkait ketiganya apakah sudah ditemukan atau belum. “Kami dari pihak keluarga berharap ketiganya secepatnya dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Karena itu harapan kami sekeluarga,” Harapnya.

Baca juga:  Dari Kadus Sekar Kangin Dipecat hingga Identitas Jasad Ditemukan di Kusamba Terungkap

Dia menjelaskan, kalau untuk proses pemakaman keduanya rencananya akan dilaksanakan sekitarbpukul 13.00 Wita. Pasalnya, saat ini pihaknya masih menunggu kedatangan satu jenazah yang saat ini dalam proses perjalanan menuju ke rumah. “Kesepakatan keluarga, kita tunggu jenazah Bunga Sinta sampai di rumah. Setelah itu, baru akan dilakukan pemakaman,” tegasnya.

Bibik korban, yakni Diah menuturkan, kalau keluarga korban pulang ke rumah mertua bersilahturahmi. Karena selama pandemi COVID-19 melanda, korban baru pertama kali pulang ke rumah mertuanya yang ada di Banyuwangi.

Baca juga:  Empat Hari Tambahan Kasus COVID-19 Bali Terus Turun, Korban Jiwa Justru Alami Kenaikan

Korban mengambil cuti selama seminggu. “Sebelum ke rumah mertua, korban (Diah Ari Meiyani) sempat pamitan dengan keluarga di sini. Dia berangkat Rabu lalu ke Bayuwangi. Jadi, pas seminggu korban di Bayuwangi dan kemarin malam terjadi kejadian naas ini,” terangnya.

Dia menjelaskan, kalau suami korban, kesehariannya membuka percetakan. Dan semuanya tinggal di perumahan Gargita Subagan.

Sementara itu, istrinya Diah Ari Meiyani bekerja sebagai administrasi di RSUD Karangasem. “Untuk anak yang paling besar baru SMP kelas 2. Dan anak yang kedua (Rafasa Putra Pujianto) baru mau masuk TK tahun ini,” katanya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *