Pengambilan gambar materi Peed Aya PKB 2021 tetap menerapkan prokes. (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Materi pokok PKB 2021 berupa ‘’Peed Aya’’ (pawai) saat ini sedang proses penyempurnaan untuk dipentaskan secara virtual pada 12 Juni 2021 mendatang. Seluruh rangkaian pengambilan gambarnya sudah rampung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Seluruh tim di luar peserta Peed Aya juga menggunakan masker, sedangkan peserta Peed Aya menggunakan face shield. Koordinator Tim Kreatif PKB 2021, Kadek Wahyudita, Minggu (23/5) mengatakan sangat menyadari berekspresi seni di tengah pandemi memang penuh tantangan.

Namun pihaknya tetap berharap PKB pada masa pandemi kali ini dapat berjalan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Karena itu penerapan prokes menjadi perhatian serius. ‘’Memang dalam penampilan seni contohnya, menggunakan masker atau face shield terasa membuat estetika dan ekspresi itu menjadi terbatas. Namun, demi alasan kesehatan, kita membutuhkan pengorbanan dengan patuh menjalankan prokes,’’ ujarnya.

Baca juga:  Ribuan Kotak Suara dan Bilik Suara Diterima KPU Bangli

Dikatakan, pengambilan gambar untuk pembuatan video Peed Aya dilaksanakan di sejumlah lokasi. Melibatkan sejumlah sanggar, seperti Bukit Campuhan-Ubud, Pura Besakih Karangasem, Desa Penglipuran Bangli, Kawasan Gunung Kawi Gianyar dan Air Terjun Kanto Lampo, Desa Beng Gianyar.

Garapan ini diperkuat oleh koreografer Wawan Gumiart, komposer Wayan Sudiarsa dan Arik Wijaya Palawara serta video Bali Pixelart. Pawai PKB kali ini mengangkat tema ‘‘Pratiti Wana Kerthi’’ yang dimaknai sebagai upaya untuk memuliakan pohon, membangun simponi harmoni semesta raya, menuju kehidupan yang sejahtera dengan jiwa yang maha sempurna.

Baca juga:  Tambah Naik, Kasus COVID-19 Baru Nasional di Atas 5.700

Melalui tema ini diharapkan tumbuh kesadaran untuk memaknai dan memuliakan pohon sebagai sumber kehidupan, sumber pengetahuan, sumber kesejahteraan, sumber peradaban, dan sumber penyucian jiwa.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gde Arya Sugiartha menyampaikan, berpesta seni di masa pandemi ini memang harus ketat menerapkan prokes agar terhindar dari paparan COVID-19. Selain dipastikan semua yang terlibat sudah divaksin, prokes diterapkan secara ketat.

Pintu masuk Taman Budaya saat pagelaran dilengkapi alat cuci tangan, hand sanitizer, dan alat pengukur suhu tubuh. Seniman yang tampil juga memakai alat pelindung wajah atau face shield agar aman dari paparan Covid 19. ‘’Jadi, di satu sisi seniman tetap bisa berkesenian, di sisi lain tidak melanggar prokes dan aman dari paparan Covid-19,’’ ujar mantan Rektor ISI Denpasar ini.

Baca juga:  Kasus Dugaan Paspor Palsu Dilimpahkan ke Kejaksaan

Prof. Arya Sugiartha menyampaikan, Presiden Jokowi dipastikan membuka PKB pada 12 Juni 2021 di gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali. Pembukaan rencananya dimulai pukul 11.00 WITA, dimeriahkan sendratari ‘’Japatuan’’ garapan ISI Denpasar.

Penonton dibatasi sesuai dengan kapasitas gedung. Memasuki gedung pertunjukan, penonton disediakan kartu. Penonton yang mendapatkan kartu saja yang bisa memasuki gedung, untuk menghindari kerumunan. (Subrata/blipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *