Dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Kelompok masyarakat rentan di DKI Jakarta mulai disasar vaksinasi. Ini dilakukan demi mempercepat cakupan vaksinasi dan menimbulkan herd immunity bagi 181,5 juta penduduk Indonesia . “Perlu diingat bahwa sasaran pertama saat kita setelah memasuki tahap ketiga yakni vaksinasi pada masyarakat umum adalah masyarakat rentan,” terang Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., pada acara Dialog Produktif bertajuk Vaksinasi Gelombang Ketiga Dimulai, yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan di FMB9ID_IKP, Selasa (18/5).

Masyarakat rentan yang dimaksud adalah masyarakat yang tinggal di daerah risiko penularan COVID-19 yang tinggi atau zona merah. “Kemudian yang juga masuk dalam kategori masyarakat rentan lainnya adalah ditinjau dari segi aspek sosial ekonomi ke bawah atau kurang beruntung, termasuk penyandang disabilitas,” kata dr. Nadia lebih lanjut.

Baca juga:  Konvensi ALB Kadin Tak Dapat Izin Penyelenggaraan, Munas Terancam Batal

Kemenkes telah memberikan izin bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan
vaksinasi tahap ketiga untuk pertama kali, “Sejak 5 Mei kemarin DKI Jakarta sudah memulai vaksinasi bagi masyarakat rentan sesuai Surat Edaran Menteri Kesehatan yang
menginstruksikan agar pemerintah DKI Jakarta melaksanakan vaksinasi masyarakat terutama di kawasan kumuh,” tegas Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan
Imunisasi Dinkes Prov. DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, MKM.

DKI Jakarta tengah melakukan vaksinasi kepada 445 RW yang menjadi prioritas penataan
pemukiman di wilayah DKI Jakarta seperti yang tertuang dalam Pergub. No. 90 Tahun 2018. “Kemudian vaksinasi dilakukan juga kepada RW yang terdapat transmisi lokal terhadap mutasi virus varian baru seperti B1617. Lalu ada juga yang dilaksanakan pada RT di kawasan zonasi merah dan oranye pada pelaksanaan PPKM Mikro,” jelas dr Ngabila.
Vaksinasi tahap ketiga bagi masyarakat rentan di DKI Jakarta sejak 5-18 Mei 2021 telah
mencapai 142.000 orang. Namun begitu perlu dorongan terutama di tingkat lingkungan warga agar masyarakat mau untuk divaksinasi. “Alhamdulillah vaksinasi tahap ketiga ini sudah kita lakukan dengan lancar, tapi juga diharapkan masyarakat untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, hindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” kata dr. Ngabila.

Baca juga:  Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Bangli Maksimalkan Tracing

Irianto, Ketua RW 02 Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur berpesan agar di tingkat RW perlu
diperkuat kaderisasi hingga di tingkat paling bawah, “Bagaimanapun juga kader di tingkat RT/RW sangat penting artinya sebagai ujung tombak agar warga mau menjalankan program vaksinasi tersebut,” ujarnya.
Irianto mengakui setelah dilakukan imbauan vaksinasi kepada warga, terjadi peningkatan
kesadaran masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi pemerintah terutama kepada
masyarakat golongan lanjut usia pada pelaksanaan vaksinasi tahap dua.
“Warga perlu diyakinkan bahwa vaksinasi ini tidak perlu dikhawatirkan berlebihan karena pada pelaksanaannya memang tidak ada efek samping yang dirasakan,” terang Irianto.

Baca juga:  Sido Muncul dan Kemenkop UKM Komit Bantu Petani Herbal

Sebagai penutup, dr. Nadia mengimbau agar masyarakat hati-hati dalam menerima informasi terkait vaksinasi dan memastikan mendapat informasi dari sumber terpercaya. “Selalu kita ingat bahwa masyarakat jangan memilih vaksin, karena semua vaksin itu sama baiknya. Jadi pada prinsipnya untuk memenuhi kebutuhan dalam memberikan vaksin bagi 181,5 juta orang itu tidak mungkin bisa dipenuhi oleh satu jenis vaksin saja,” jelasnya. (Agung Dharmada/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *