Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta langsung memerintahkan Tim Kesehatan Hewan untuk menelusururi dugaan Meningitis (Radang Selaput Otak) di Desa Adat Samu, Desa Mekar Bhuwana, Abiansemal. Menurut infomasi, tim dari Provinsi Bali serta Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung akan turun ke lokasi Rabu (12/5) ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Wayan Wijana, saat dikonfirmasi membenarkan telah menerima intruksi dari pimpinan guna menindaklanjuti kasus yang diduga Meningitis.
“Atas perintah Bapak Bupati saya sudah menugaskan Tim Kesehatan Hewan untuk turun ke lapangan untuk menelusuri asal babi yang dipotong oleh warga,” ungkapnya.

Baca juga:  Tangani Kasus Zaenal Tayeb, Kejari Badung Tunjuk 3 Jaksa Peneliti

Selain melakukan penelusuri asal babi yang dipotong saat adanya upacara adat di desa setempat, pihaknya juga akan melakukan pengecekan terhadap ternak babi yang ada di sekitar desa tersebut. “Jika babi berasal dari daerah sekitarnya kita akan melakukan pemeriksaan apakah babi lainnya di sekitar kandang itu ada gejala sakit yang disebabkan oleh bakteri streptococus suis. Ini untuk mengetahui penyebab warga harus dilarikan ke rumah sakit apakah karena streptococus atau ada penyebab lain,” terangnya.

Baca juga:  Wagub Cok Ace Terkonfirmasi COVID-19

Sejatinya, kata Mantan Kabag Organisasi ini streptococus suis merupakan penyakit yang umum menyerang babi dan telah ada obatnya dengan pemberian antibiotik sejenis penisilin dan biasanya babi bisa sembuh kembali. “Jika dimasak dengan benar dan matang, sebetulnya bakteri ini bisa mati dan aman untuk dikonsumsi,” tegasnya.

Oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat jika ada kegiatan adat yang menggunakan olehan daging babi jangan menggunakan bahan setangah matang. Terlebih, menggunakan daging mentah hal ini yang menyebabkan bakteri bisa masuk ke tubuh manusia.

Baca juga:  Ini, UMK Badung di 2020

Sebelumnya, sejumlah warga dari Desa Mekar Bhuwana dibawa ke IGD RSD Mangusada karena mengalami tekanan darah tinggi dan kejang-kejang. Gejalanya mengarah pada radang selaput otak.

Direktur Utama RSD Mangusada, dr. I Ketut Japa membenarkan ada sejumlah warga yang masuk ke IGD RSD Mangusada dengan gejala mengarak ke radang selaput otak. Ia pun mengatakan masih menunggu hasil lab terkait kepastian penyakit yang diderita warga. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *