Pelatih selancar PON Bali Wayan Sujana (kiri) bersama tiga atlet PON Bali. (BP/nel)

DENPASAR, BALIPOST.com – Selama ini prestasi peselancar Bali masih diperhitungkan di kancah nasional. Apalagi, Bali memiliki peselancar legendaris Gusti Made Oka Sulaksana. Meskipun atlet sudah gaek, Oka Sulaksana tetap turun di PON Papua bersama putranya Gusti Gopala Sulaksana, serta seorang atlet lagi Gusti Agung Danendra Heizel.

Pelatih selancar tim PON Bali Wayan Sujana, di Denpasar, Rabu (5/5) mengungkapkan, cabor selancar bukan lagi menjadi andalan Kontingen Bali di PON Papua. Maklum, saat ini hanya meloloskan tiga atlet dan menargetkan 1 medali emas. “Padahal hasil di PON Jabar 2016, Bali meloloskan lima peselancar dan membawa pulang 5 medali emas berikut 1 perunggu,” tuturnya.

Baca juga:  Taekwondoin PON Akan Berlatih Bersama

Dikemukakan, peselancar Oka Sulaksana turun di nomor RSX putra terbuka, kemudian Gusti Gopala Sulaksana turun di nomor RS One junior, serta Gusti Agung Danendra Heizel turun di nomor techno junior. “Nomor yang dipertandingkan di PON Papua berbeda dibandingkan di PON Jabar. Kalau di PON Papua ini lebih dominan kategori junior yang dipertandingkan, sedangkan Bali terlambat melakukan regenerasi atlet,” paparnya.

Ia memaklumi kondisi ini, mengingat peralatan yang serba terbatas dimiliki peselancar Bali. “Kami sulit melakukan pembinaan terhadap atlet junior, karena keterbatasan peralatan,” bebernya. Selain itu, satu nomor one mistral design juga tidak dipertandingkan di PON Papua. “PON Jabar dulu banyak mempertandingkan nomor open, tetapi di Papua justru dominan kategori junior,” tukasnya.

Baca juga:  Atasi Anjloknya Harga Saat Panen, Petani Muda Bentuk Bali Food Industry

Ia mengakui, Bali hanya meloloskan tiga atlet dan mengandalkan tiga peralatannya yang sering dipergunakan, sehingga kondisinya rusak. Oleh sebab itu, pihaknya senantiasa mengajukan proposal bantuan peralatan, guna melancarkan pembinaan terhadap atlet junior. “Kami harus punya stok alat cukup banyak, demi melancarkan proses regenerasi atlet, sekaligus harus dibedakan antara alat yang dipakai latihan dan difungsikan untuk berlomba,” kata dia. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Angin Kencang Rusak Rumah, Penyeberangan Gilimanuk Sempat Ditunda
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *