
JAKARTA, BALIPOST.com – Atlet-atlet panjat tebing Tanah Air telah masuk ke dalam jajaran elite dunia alias mampu bersaing dan menjadi juara di panggung dunia. Hal itu penilaian Ketua Umum (Ketum) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid.
Menurut dia, keberhasilan Kiromal Katibin menjuarai Piala Dunia Panjat Tebing atau International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup Denver 2025, di Colorado, Amerika Serikat (AS), pada Senin WIB, semakin membuktikan bahwa atlet Indonesia masuk ke dalam menu utama yang berpotensi merebut medali di setiap turnamen.
“Prestasi itu membuktikan bahwa anak bangsa mampu bersaing dan menjadi juara di panggung dunia dan menyiapkan ini bukan hanya kemenangan Kiromal, tetapi kemenangan seluruh rakyat Indonesia,” kata Yenny, dikutip dari kantor berita Antara, Senin (2/6)
Ia mengapresiasi, keberhasilan atlet asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah, tersebut yang sudah mengharumkan nama bangsa dan negara.
Prestasi membanggakan itu juga menegaskan bahwa FPTI akan terus berkomitmen untuk membina atlet-atlet muda dan memperluas dominasi Indonesia di cabang panjat tebing dunia, terutama dalam persiapan menuju Olimpiade 2028.
Manajer Tim Nasional Panjat Tebing Indonesia Ical Umarella menyatakan rasa syukur dan bangga atas pencapaian atlet berumur 24 tahun itu.
“Konsistensi serta fokus jadi kunci utama kemenangan Kiromal hari ini, meski kondisi cuaca memaksa final dibatalkan, dia sudah menunjukkan performa terbaiknya di saat yang krusial dan itu adalah buah dari latihan keras dan kerja tim yang luar biasa,” ujar dia.
Pemanjat tebing nomor speed putra Indonesia Kiromal Katibin berhasil menjuarai IFSC World Cup Denver 2025.
Berdasarkan data IFSC, Kiromal berhak menjadi juara karena mencatatkan waktu terbaik 4,83 detik, saat menjalani kualifikasi di hari sebelum kompetisi dihentikan akibat faktor cuaca.
Penyelenggara IFSC mengumumkan bahwa badai dan hujan deras yang melanda Denver membuat babak semifinal dan final terpaksa dibatalkan demi keselamatan atlet.
Oleh sebab itu, penyelenggara memutuskan hasil terakhir dari babak kualifikasi sebagai dasar penentuan peringkat juara dan catatan waktu Kiromal yang teratas membuatnya berhak merengkuh gelar juara.
Sementara itu, pada babak kualifikasi, dia berhasil mengalahkan dua pemanjat tebing tuan rumah yakni Zach Hammer dan Samuel Watson.
Hammer membukukan waktu terbaik dari dua kesempatan memanjat, yaitu 4,88 detik. Sedangkan Watson mencetak 4,89 detik.
Keunggulan 0,05 detik itu mengantarkan Kiromal ke putaran final. Hasil kualifikasi itu membuktikan bahwa Kiromal selalu tampil konsisten dengan catatan waktu di bawah 5 detik.
Sebab, seri Piala Dunia 2025 di Bali pada awal Mei lalu, dia juga tampil di bawah 5 detik dan berhasil menyabet perunggu.
Selain Kiromal, atlet Indonesia lainnya yaitu Alfian Muhammad Fajri juga ikut dalam kualifikasi Piala Dunia seri Denver.
Namun, Alfian hanya bisa menempati posisi ke-24 dari total 51 peserta kualifikasi. Dia mencatatkan waktu terbaik 5,309 detik, sehingga tidak bisa melaju ke babak berikutnya atau 16 besar. (Kmb/Balipost)