Wayan Wirtayasa memperlihatkan foto I Komang Wiranatha. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Duka menyelimuti keluarga besar Bharada I Komang Wiranatha, di Banjar Basa, Desa Marga, Kecamatan Marga, Selasa (27/4) malam. Kakak serta sejumlah kerabat almarhum terlihat masih belum percaya, jika mendiang gugur ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (27/4) siang.

Bahkan pihak keluarga mengaku tidak ada firasat apapun atas kejadian tersebut. Ditemui di kediamannya, kakak almarhum Wayan Wirtayasa (46) mengatakan ia mendapatkan informasi mengenai adiknya ini dari saudaranya di Sumatera.

Baca juga:  Perampok Bermobil Mewah Sekap Penjaga Rumah

Komang lahir di Sumatera, tepatnya di Desa Tegal Besar, Kecamatan Belitang II, Kabupaten Oku Timur, pada tahun 2000 silam. Ia merupakan anak pertama empat bersaudara dari pasangan I Made Biata dan Ni Wayan Jati.

Mendiang baru berdomisili di Bali kurang dari dua tahun tepatnya di Banjar Basa, Desa Marga untuk meraih keinginannya menjadi polisi. Ia berhasil lolos menjadi polisi dan dilantik pada Desember 2019 silam di Brimob Jawa Timur.

Selanjutnya, Komang bertugas di Mako Brimob Jakarta kurang lebih setahun, dan pindah tugas ke NTT. Belum lama bertugas di NTT, sempat ditarik lagi ke Jakarta untuk ikut pengamanan sebuah kasus besar di Jakarta. “Dia baru tiga bulan lalu dikirim ke Papua,” ujar Wirtayasa.

Baca juga:  Rektor Ditetapkan Tersangka, Unud Beber Dasar Hukum Dana SPI

Terkait jenasah, lanjut Wirtayasa dari informasi keluarga, akan dikirim ke asalnya di Desa Tegal Besar. Kemudian pelaksanaan upacaranya makingsan di geni akan dilakukan dua hari lagi atau Kamis 29 April 2021 di sana.

“Rencananya jenazah dikirim ke Tegal Besar, Sumatera Selatan. Makingsan di Geni dilaksanakan dua hari lagi dan prosesi ngaben digelar 2 Mei 2021 mendatang,” ucapnya.

Hanya saja, keluarga di Bali saat ini masih belum memastikan akan terbang ke Sumatera Selatan. Mengingat kondisi saat ini.

Baca juga:  Rumah Warga Pengungsi Terbakar

Selain persyaratan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN), juga pelaksanaan upacaranya dua hari lagi. “Kami masih akan rembug dulu, belum bisa dipastikan akan berangkat atau tidak ke Sumatera,” ungkapnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *