BPBD Klungkung saat melakukan mitigasi bencana, dengan menebang pohon besar rawan tumbang di Pasar Galiran. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Mengantisipasi cuaca buruk dampak dari Siklon Tropis Seroja, BPBD Klungkung bergerak cepat dengan menebang pohon-pohon besar di tempat-tempat umum, Rabu (7/4). Salah satunya, BPBD Klungkung melakukan penebangan pohon yang rawan tumbang di seputaran Terminal dan Pasar Galiran Klungkung. Kepala Pelaksana BPBD Klungkung Putu Widiada, mengatakan langkah ini sebagai upaya mitigasi bencana, guna mencegah terjadinya korban jiwa.

BPBD Klungkung menilai pohon perindang di sekitar Pasar dan Terminal Galiran memang rawan tumbang, dan dianggap sangat berbahaya. Apalagi ukurannya sudah cukup tinggi dan besar. Mengingat kawasan tersebut merupakan fasilitas publik, yang banyak dikunjungi warga. Maka, langkah mitigasi harus dilakukan sedini mungkin, agar tidak terdampak seperti dampak bencana di NTT dan NTB. “Pasar dan terminal ini aktivitas warganya padat sekali. Apalagi rawan pohon tumbang, jadi harus ditebang saja agar tidak berbahaya,” tegas Kalak Widiada.

Baca juga:  Curi Ratusan Gram Emas, Tukang Celup Benang Dibekuk

Dampak bencana paling dominan adalah pohon tumbang. Sasaran di pasar dan terminal juga atas permintaan Kadishub Klungkung. Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar Provinsi Bali mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi dampak yang dapat ditimbulkan oleh siklon tropis Seroja yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Maka Widiada menegaskan, meski Bali jaraknya cukup jauh, namun potensi bencana seperti angin kencang, gelombang tinggi maupun hujan lebat tetap ada. BMKG melalui laman resminya, sempat menyampaikan peringatan dini terkait adanya Siklon Tropis Seroja ini bagi Bali. Pengaruh Siklon Tropis Seroja berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Terkait peringatan BMKG akan pengaruh Siklon Tropis Seroja, Putu Widiada tetap meminta masyarakat untuk waspada. Karena saat ini, cuaca tidak menentu dan sulit untuk diprediksi.

Baca juga:  Untuk Ini, Gunanya Dana Desa Adat

“Warga harus kembali waspada. Kita sudah belajar banyak menghadapi bencana. Maka, sekarang kenali potensi bahayanya dan segera lakukan upaya pencegahan. Kami akan selalu berkoordinasi dengan BMKG dan segera melakukan upaya-upaya mitigasi,” tegasnya. (Bagiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *