Atlet pencak silat sedang berlatih. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – KONI Bangli mengusulkan supaya bonus atlet peraih medali yang berlaga di ajang Porprov Bali supaya disamaratakan. Pasalnya, perbedaan nilai nominal bonus inilah yang justru memicu atlet untuk hengkang membela daerah lain.

Padahal daerah asalnya susah payah membina atlet hingga jadi. Tetapi justru daerah lain yang menikmati medalinya.

Hal itu disampaikan Sekum KONI Bangli Nengah Budiarsa, di Bangli, Minggu (4/4). Budiarsa mengakui, pada Porprov Bali XIV di Tabanan 2019 silam, atlet andalan Bangli seperti cabor atletik dan pencak silat malah mengusung bendera daerah lain. “Celakanya, atlet Bangli yang mengibarkan bendera daerah lain justru mendulang medali emas,” sebut Budiarsa.

Baca juga:  Tak Kunjung Pulang dari Kebun, Lansia Ditemukan Meninggal di Kandang Sapi

Padahal, kata dia, Bangli susah payah membina atlet mulai dari nol sampai jadi dan siap bertanding. “Akibat banyaknya atlet Bangli yang hijrah ke daerah lain, membuat Bangli menduduki posisi juru kunci, pada ajang hajatan multievent dua tahunan antarkabupaten dan kota se-Bali itu,” terang dia.

Dia menilai, pemicu atlet hengkang disebabkan tergiur bonus yang diiming-imingi daerah lain. Untuk itu, Budiarsa menyarankan, supaya nominal bonus Porprov disamaratakan, sehingga tidak ada lagi yang terpaut terlalu jauh. Dia mencontohkan, pada Porprov di Tabanan, Bangli harus puas di posisi juru kunci.

Baca juga:  Pascakebakaran, Bangunan Sayap Pasar Kidul Belum Dibongkar

Kontingen Bangli, menurut dia, total mengoleksi 22 keping emas dan hanya selisih sekeping emas, dibandingkan posisi di atasnya Karangasem. “Seandainya atlet pencak silat dan atletik kami tidak pindah membela daerah lain, kemungkinan hasilnya akan berbeda,” ucapnya.

Bangli sendiri mengucurkan bonus Rp 45 juta kepada atlet peraih emas, perak dihargai Rp 15 juta dan perunggu senilai Rp 7,5 juta. Sementara, daerah lain bisa memberikan bonus melimpah.

Ia bersyukur hingga kini belum ada lagi usulan atlet mutasi. “Sebaiknya memang atlet itu harus mempunyai jiwa fanatik membela daerahnya masing-masing, sehingga menjadi kebanggaan,” ujarnya.

Baca juga:  Raih Emas, Hanifan Peluk Jokowi dan Prabowo

Ke depan Budiarsa optimis Kontingen Bangli akan terhindar dari posisi juru kunci. “Kami bersiap menghadapi event Porprov. Cabor andalan kami masih berkutat pada atletik serta bela diri seperti pencak silat, karate, judo dan kempo,” jelasnya.

Ia yakin, jika nilai bonus samarata seluruh daerah, maka atlet akan bangga membela daerahnya, apalagi jika mereka berlaga pada event nasional tetap membawa nama Bali. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *