Presiden Jokowi. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sejumlah negara di Eropa mengalami gelombang ketiga wabah COVID-19 sehingga kembali harus melakukan pembatasan maupun penguncian wilayah. Tak hanya Eropa, di sejumlah negara di Benua Asia dan Amerika, juga mengalami lonjakan kasus baru COVID-19.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun menanggapi hal ini saat membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Istana Negara, Jumat (26/3). Ia mengatakan meningkatnya kembali penularan COVID-19 di Benua Eropa, India, Brasil, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya, harus menjadi peringatan bagi seluruh pihak agar tidak terjadi di Indonesia.

Baca juga:  Jalani Perawatan Sejak Pertengahan Juni, Tjahjo Kumolo Berpulang

Dikutip dari Kantor Berita Antara, ia mengingatkan seluruh pihak di Tanah Air tidak lengah dan tetap waspada dengan penularan COVID-19. Kewaspadaan harus tetap dijaga meskipun di Indonesia perkembangan kasus COVID-19 harian telah menurun signifikan.

“Di Eropa, di India yang sudah turun tahu-tahu melompat sampai 3-4 kali lipat. Kita Alhamdulilah di Januari 2021 pernah di angka 13 ribu kasus harian, 14 ribu kasus, bahkan 15 ribu kasus. Sekarang kita sudah turun dan berada di angka 5-6 ribu kasus dan akan terus kita turunkan,” ujar Presiden di depan para bupati.

Baca juga:  Gempa Cukup Keras Guncang Bali, Warga Terbangun

Di India, Presiden Jokowi menjabarkan, terjadi kenaikan kasus COVID-19 harian hingga 59 ribu, sedangkan kenaikan kasus COVID-19 harian di Brasil sebanyak 90.500 kasus dan Amerika Serikat sebanyak 66 ribu kasus COVID-19 per harinya.

Meskipun kondisi Indonesia disebut lebih baik, Presiden mengingatkan kepala daerah jangan sampai lengah.

“Barang ini (COVID-19) tidak kelihatan, di mana juga kita tidak tahu, lewatnya apa kita tidak tahu, media penularannya juga kita tidak tahu, sebab itu satu-satunya jalan tetap waspada dan jangan lengah,” tutur Presiden Jokowi.

Baca juga:  Dari Dukung Langkah PHDI Pusat hingga Bali Sudah Mayoritas Zona Kuning COVID-19

Jika Indonesia dapat terus menekan penularan COVID-19, maka pemerintah akan leluasa memberi kelonggaran untuk membuka kembali kegiatan-kegiatan ekonomi agar dapat memulihkan kesejahteraan masyarakat.

“Hati-hati, per sektor dulu jangan semua buka. Hati-hati, kenapa saya ceritakan di awal, India sudah anjlok turun, naik sekarang, naik melompat, Eropa gelombang COVID-19 ke-3 sudah turun melompat lagi 3-4 kali,” ujar Presiden. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *