TPID Tabanan memantau ketersediaan masker dan hand sanitizer. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan melakukan pengecekan ketersediaan sejumlah barang yang dikabarkan mulai langka di pasaran. Sidak ini terkait upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 sekaligus memastikan ketersediaan sembako jelang hari raya Nyepi.

Dari sejumlah apotek dan toko yang disasar, masker dan hand sanitizer serta barang lainnya yang berhubungan dengan penyebaran virus memang cukup sulit dicari. Ini akibat tingginya permintaan. Meski di sejumlah toko berjaringan masih tersedia, hanya saja untuk pembelian telah dibatasi.

Baca juga:  Mendag Sebut Harga Mi Instan Tak Alami Kenaikan 3 Kali Lipat

Kepala TPID Tabanan I Gusti Putu Ekayana, Jumat (20/3), mengatakan, kelangkaan barang yang digunakan untuk mencegah virus Corona memang mengalami kelangkaan, namun ini bukan karena aktivitas penimbunan melainkan karena tingginya permintaan. Sebab, pengiriman dari distributor masih normal. “Biasanya ketersediaan untuk satu bulan, kini seminggu bahkan sehari setelah datang sudah langsung habis,” terangnya.

Selain memantau ketersediaan sejumlah barang yang berkaitan dengan pencegahan penyebaran COVID-19, TPID dan Disperindag juga melihat ketersediaan sembako khususnya beras, gula pasir dan bawang. Dikatakan Ekayana, untuk ketersediaan beras di gudang Bulog di Tabanan, saat ini masih ada stok 3.100 ton. Dengan jumlah ini, dipastikan untuk beras masih aman 6 sampai 10 bulan ke depan, tergantung permintaan pasar. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Masih Ada 1 Desa di Tabanan Berstatus Zona Orange
BAGIKAN