Gubernur BI Perry Warjiyo. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Bank Indonesia (BI) optimis bahkan memastikan kinerja perekonomian pada triwulan I-2021 akan tumbuh lebih kuat. Perbandingannya dari triwulan sebelumnya seiring dengan membaiknya sejumlah indikator ekonomi.

“BI melihat pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2021 akan lebih baik dibandingkan triwulan IV-2020,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Kamis (18/3), dikutip dari Kantor Berita Antara.

Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan sejumlah indikator pada Februari 2021 mengindikasikan adanya perbaikan ekonomi. Antara lain mobilitas masyarakat yang meningkat terbatas sejalan dengan pemberlakuan pembatasan di sejumlah wilayah.

Baca juga:  Pabrik Apple di Indonesia Bakal Pasok 65 Persen Kebutuhan AirTag

Kemudian, tambah dia, kinerja ekspor yang terus meningkat, terutama komoditas manufaktur seperti besi baja, bijih logam, kimia organik, dan mesin listrik, seiring dengan kenaikan permintaan dari negara mitra dagang utama dan perbaikan ekonomi global.

“Kinerja ekspor ini mengalami peningkatan yang lebih kuat dibandingkan triwulan IV-2020, terutama di sejumlah wilayah yaitu seperti Sulawesi-Maluku-Papua, Jawa dan Sumatera,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Baca juga:  Struktur Ekonomi Triwulan I 2023 Didominasi Jawa

Selain itu, menurut dia, perbaikan ekspektasi konsumen, penjualan eceran dan PMI manufaktur juga menjadi momentum terjadinya perbaikan kegiatan ekonomi nasional pada awal 2021.

Perry Warjiyo menyakini perbaikan ini akan terus berlanjut seiring dengan adanya pemulihan ekonomi global, implementasi program vaksinasi serta sinergi kebijakan untuk memperkuat kegiatan ekonomi.

Sinergi kebijakan itu mencakup pembukaan sektor produktif dan aman, akselerasi stimulus fiskal, penyaluran kredit perbankan, berlanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial, serta percepatan digitalisasi ekonomi untuk UMKM.

Baca juga:  Ekonomi Indonesia Diproyeksi Tumbuh 4 -5 Persen

Dengan adanya berbagai upaya ini, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2021 bisa mencapai kisaran 4,3 persen-5,3 persen atau lebih baik dari 2020 yang tercatat kontraksi. (kmb/balipost)

BAGIKAN