Gubernur Koster. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Era Baru Bali bergulir dan terus bergerak menuju harmoni Bali. Pelantikan enam bupati/wali kota dan wakil bupati/wakil wali kota hasil Pilkada Serentak 2020 di Gedung Wisma Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Jumat (26/2) –Sukra Pon Kulantir– merupakan mementum baru penyamaan persepsi dan langkah dalam mengawal Bali.

Harapan ini hendaknya mewujudnyatakan impian krama Bali dan penduduk Bali untuk hidup jagadhita di tanah Bali. Menghilangkan egosektoral dan membuang jauh fanatisme kelompok dan kepartaian serta menjauhkan ambisi pribadi dalam rivalitas sempit haruslah menjadi spirit baru dalam menjabarakn visi-misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Menjaga Bali dan membangun peradabannya ke depan tentu bisa dilakukan secara partial. Sinergi dan kolektif haruslah menjadi identitas kepemimpinan. Mewujudkan Bali sebagai one island dan one management hendaknya terjabarkan dengan dedikasi dan komitmen kuat menjaga tanah suci warisan leluhur ini.

Baca juga:  Desa Adat Pengeragoan Dangin Tukad Kelola Rest Area Perbatasan

Tanah Bali yang sarat peradaban dan memiliki taksu ini harus dijaga secara guyub dan bergotong royong. “Regenerasi kepemimpinan baru yang didasari pilihan krama Bali hendaknya memberikan harapan yang jelas dan terukur kepada krama Bali. Pemimpin harus kompak, guyub, bersatu, gilik-saguluk, parasparos, salunglung sabayantaka, sarpanaya, bekerja sama dengan sama-sama bekerja, dan bergotong-royong dalam suasana kekeluargaan mewujudkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru,’’ tegas Gubenur Koster dalam sambutannya saat pelantikan.

Penegasan Gubernur Bali yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini tentu sangat logis dan patut diapresiasi. Ke depan, menjaga dan mengawal Bali berhadapan dengan berbagai tantangan dan kendala. Untuk itu, kekompakan harus menjadi identitas. Ego sektoral, egoisme wilayah, apalagi egoisme pribadi dan kelompok hendaknya dilebur dalam sebuah komitmen untuk mewujudkan Bali Era Baru dalam bingkai Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Baca juga:  Desa Adat Yehembang Kauh Gelar Atma Wedana Kolektif

Gubernur Koster menegaskan, segenap komponen masyarakat Bali memiliki tanggung jawab besar terhadap eksistensi dan keberlanjutan alam, krama, dan kebudayaan Bali yang diwariskan oleh para lelangit, leluhur, dan panglingsir Bali. ‘’Mari solid bergerak maju di tengah perubahan yang dinamis, dengan meniadakan egoisme sektoral, egoisme wilayah yang tidak bermanfaat untuk rakyat, apalagi egoisme pribadi dan kelompok,” tegasnya.

Gubernur Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini dalam pidatonya menginstruksikan bupati dan wali kota Se-Bali, terutama yang baru dilantik, agar secara bersungguh-sungguh melaksanakan dan mengimplementasikan Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru melalui kebijakan dan program di masing-masing kabupaten/kota dengan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten/Kota. Kesungguhan ini sangat penting sebagai komitmen bersama membangun Bali secara fundamental, komprehensif, terintegrasi, terpadu, dan utuh demi kemajuan serta keberlanjutan kehidupan masyarakat Bali dalam menghadapi berbagai permasalahan maupun tantangan lokal, nasional, dan global.

Baca juga:  Desa Adat Tegenan Gelar Upacara Ngaben Kinembulan

“Apa yang telah saya uraikan tersebut, sesungguhnya merupakan suatu kebijakan untuk membangun peradaban Bali Era Baru. Peradaban Bali Era Baru menjadi cita-cita mulia Kita bersama untuk diwujudkan sebagai warisan bagi generasi mendatang dengan satu tekad yang sama. Cita-cita saya adalah cita-cita Anda semua, cita-cita Anda adalah cita-cita saya juga. Yakni, cita-citanya seluruh masyarakat Bali,” tegasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *