Pino Bahari. (BP/nel)

DENPASAR, BALIPOST.com – Mantan petinju peraih medali emas di Asian Games (AG) Pino Bahari, berniat menggelar kejuaraan tinju pada sebuah hotel di kawasan Kuta, Sabtu (20/3). Event yang diselenggarakan berkaitan dengan sport tourism ini juga bertujuan memulihkan sektor pariwisata Bali yang mulai terpuruk.

Pino ditemui di Denpasar, Jumat (26/2) menerangkan, pihaknya terketuk untuk menggelar kejuaraan tinju, guna memulihkan pariwisata Bali agar segera bangkit. “Kejuaraan tinju juga melibatkan petinju asing yang menetap di Bali, termasuk petinju lokal Bali,” ujarnya.

Dikemukakan, peserta juga berdatangan dari Manokwari, Papua Barat (4 petinju), termasuk dari Kediri (3 petinju). “Kami berniat menyelenggarakan kejuaraan tinju ini, sebab frekuensi pertandingan sangat jarang, sehingga petinju perlu diwadahi dalam sebuah kejuaraan supaya tidak berlatih melulu,” sebut Pino.

Baca juga:  ADD Bisa Dialokasi untuk Pengelolaan Desa Wisata

Dijelaskannya, potensi dan talenta petinju Bali cukup banyak, hanya mereka kurang diasah dan disalurkan hobinya serta dituntut harus rajin naik ring. Pino bertekad Bali selain dikenal sebagai daerah tujuan wisata (DTW), juga berprestasi di bidang olahraga adu jotos ini. “Di sela-sela kejuaraan kami juga selipkan tari tradisional Bali, guna mengangkat kesenian Bali sekaligus memulihkan sektor pariwisata,” terangnya.

Sementara, Promotor Charlie Usfunan menuturkan, ring sengaja didirikan di atas kolam renang. Kolam renang berukuran 16 X 16 meter, sedangkan ukuran ring 7 X 7 meter. “Kami menggelar total 15 partai, termasuk ekshibisi yang menyuguhkan petinju putri berusia 7 tahun,” ungkapnya.

Baca juga:  Ini Nih, 3 Bumbu Dapur Bisa Cegah COVID-19

Selain diikuti petinju mancanegara yang berasal dari Australia, Rusia, serta Wales (Inggris), event ini juga diharapkan mampu menambah jam terbang bagi petinju lokal Bali. Durasi petinju bertarung di atas ring juga bervariasi. Untuk junior 2 menit X 3 ronde, sedangkan senior 3 menit X 3 ronde, termasuk ada juga yang 1,5 menit X 3 ronde, serta 1 menit X 3 ronde. “Partai yang kami sajikan tergolong petinju amatir dan wajib memakai pelindung kepala,” kata dia.

Baca juga:  Endek dan Songket Klungkung Harus Bisa Ikuti Tren

Pada bagian lain, dua petinju junior Bali kakak beradik Candra Ananta Putra (15 tahun) dan adiknya Arya Dinanta Putra (14 tahun) menyambut antusias hajatan ini. Bahkan, Candra dan Arya yang merebut medali emas pada Piala Wali Kota Denpasar ini, juga bercita-cita ingin menjadi juara dunia. “Saya kira di Bali ini harus lebih sering ada kejuaraan, supaya saya tidak berlatih terus menerus namun tak pernah bertanding,” kilah Candra. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *