Ilustrasi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem yang terjadi tidak hanya menimbulkan dampak hidrometeorologi, namun juga berdampak pada jasa penerbangan. Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan, Edison, mengatakan bahwa berdasarkan prediksi untuk 7 hari ke depan (1-7 Februari 2021), cuaca penerbangan saat ini secara umum masih berpotensi tinggi terjadinya pembentukan awan-awan Cumulonimbus (CB) yang dapat membahayakan penerbangan.

Dipaparkan, Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL/Occasional) selama 7 hari ke depan diprediksi terjadi di sebagian wilayah Bali, Aceh bagian barat, Sumatera Barat bagian timur, Jambi bagian selatan, Banten bagian selatan, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, DIY bagian selatan, sebagian Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan bagian utara, Kalimantan Timur bagian barat, Kalimantan Utara bagian timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Utara, sebagian NTB, sebagian NTT, Maluku bagian selatan, Maluku Utara bagian selatan, sebagian Papua, sebagian Papua Barat, Samudera Hindia barat Aceh, Samudera Hindia selatan Sumatera, Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi, Laut Sumbawa, Laut Banda, Teluk Cederawasih, Samudera Pasifik utara Papua, Laut Arafura.

Baca juga:  Pemkab Jembrana "Matur Piuning" ke Pura Mandara Giri Semeru Agung

Sedangkan awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial >75% (FRQ / Frequent) selama 7 hari ke depan diprediksi terjadi di Nusa Tenggara Timur bagian selatan. Untuk itu, BMKG terus mengimbau masyarakat dan semua pihak yang terkait dengan sektor transportasi, agar selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca signifikan atau potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di puncak musim hujan ini, demi mewujudkan keselamatan dalam layanan penerbangan.

Baca juga:  Gempa Susulan Terus Berlangsung, 3 Tewas dan Puluhan Rumah Rusak di Lombok Timur

Untuk mempercepat dan memperluas layanan informasi cuaca penerbangan, sejak 2018 BMKG menyampaikan update informasi prakiraan cuaca di seluruh bandara melalui aplikasi Info BMKG, juga melalui layar-layar display cuaca di seluruh bandara, pelabuhan dan display cuaca publik untuk beberapa lokasi strategis. Informasi dalam aplikasi Info BMKG tersebut meliputi informasi cuaca setiap jam hingga prediksi kondisi cuaca untuk empat jam ke depan, sedangkan informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca untuk area maupun rute penerbangan seperti SIGWX (Significant weather Chart) dan SIGMET (Significant Meteorological Information) dapat diakses dalam laman aviation.bmkg.go.id. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Bendungan Palasari Surut
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *