Manager Komunikasi PLN IUD Bali, I Made Arya (tengah) berkunjung ke Kantor Bali Post, Jumat (19/7). (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Upaya menjaga lingkungan kini gencar disuarakan Pemerintah Provinsi Bali lewat sejumlah programnya yang terangkum dalam “Bali Bersih.” Guna mendukung upaya ini, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali menyebar Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) atau Beji Lintar di sejumlah titik.

Dikatakan Manager Komunikasi PLN UID Bali, I Made Arya, Jumat (19/7) saat bersimakrama ke Kantor Bali Post, SPLU atau yang biasa disebut Powerbank PLN ini merupakan upaya untuk meminimalkan penggunaan generator set (genset) saat warga memiliki hajatan di area publik. Sebab, penggunaan genset berbahan bakar minyak (BBM) bisa menimbulkan polusi udara.

Baca juga:  Ratusan Petani Tebu Lampung dan Jatim Dilatih Budidaya Tebu yang Benar

Melalui beji lintar, lanjut pria yang sebelumnya menjabat sebagai Manajer Bidang Jaringan UP3 Bali Timur ini, polusi udara karena penggunaan genset bisa diminimalkan, selain itu juga lebih efisien. Masyarakat yang punya event di ruang publik, seperti Bajra Sandhi, sudah bisa memanfaatkan powerbank PLN ini.

Beji Lintar ini ada di beberapa titik di Denpasar. Di Lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, ada 5 unit beji lintar yang dipasang, yaitu di bagian sisi timur lapangan, barat, utara dan selatan lapangan. “Kita masih menjajagi plus minusnya karena ini merupakan pilot project,” ujar Arya yang mulai bekerja di PLN sejak 1993.

Baca juga:  BRI Salurkan Dana Pendidikan Bagi 68 Paskibraka

Hingga kini, kata pria asal Peguyangan ini, respons masyarakat sangat bagus. Terlebih, program ini Sejalan dengan program Bali Bersih.

Nantinya, beji lintar ini juga bisa berfungsi untuk pengisian daya motor listrik. Sehingga ketika regulasi terkait kendaraan listrik sudah keluar, infrastruktur penunjangnya juga sudah tersedia.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati ketika mendirikan penjor perayaan Galungan. Diimbau jaraknya 1,5 meter dari jaringan. Imbauan ini terus digaungkan PLN, mengingat bahayanya dampak yang ditimbulkan dari pelanggaran yang dilakukan tersebut. “Masyarakat yang tidak tahu bahayanya, rasa takutnya mungkin tidak ada. Justru kita yang melihat, yang tahu, itu ngelihatnya takut sekali,” kata Arya yang menjabat Manager Komunikasi PLN IUD Bali per 1 Juli 2019 ini. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Suspect Rabies, Warga di Banjar Kedui Meninggal
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *