Presiden Joko Widodo. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo menerima suntikan vaksinasi tahap II, Rabu (27/1) di Istana Merdeka, Jakarta. Setelah divaksinasi, Presiden sempat diwawancarai seperti yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam wawancaranya itu, Presiden mengutarakan bahwa setelah suntikan pertama sekitar 2 jam, dirinya merasa pegal-pegal. Namun setelah pegal-pegal hilang, ia pun bisa beraktivitas normal.

Ia mengakui saat ini, realisasi vaksinasi tenaga kesehatan (nakes) relatif lambat. Realisasinya mencapai 250 ribu nakes.

Baca juga:  Belasan Kasus Baru COVID-19 di Bali, Mayoritas "Imported Case"

Namun, ia mengutarakan dalam dua hari ke belakang, sudah ada kemajuan. Sehingga per hari bisa mencapai 50 ribu nakes.

Ia mengatakan saat ini sudah ada 30 ribu vaksinator di 10 ribu puskesmas dan sekitar 3.000 rumah sakit. Diharapkan targetnya bisa sehari itu divaksinasi 900 ribu hingga sejuta orang. “Itu yang selalu saya sampaikan ke Menteri Kesehatan,” jelasnya.

Presiden Jokowi mengatakan pada saat ini prioritasnya nakes. Namun setelah itu, akan divaksinasi TNI/Polri, pelayan publik, dan masyarakat umum. “Saya kira di bulan Februari. Pertengahan bulan sudah bisa masuk ke sana,” harapnya.

Baca juga:  Kadiskes Benarkan Tambahan 2 Pasien COVID-19 Meninggal Dunia, Ini Riwayat Penyakitnya

Ia berpesan meskipun sudah divaksinasi, protokol kesehatan tetap harus dijaga secara disiplin. “Memakai masker, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Penting. Karena kuncinya di situ. Selain vaksinasi, kunci kedua adalah protokol kesehatan,” ajaknya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *